Find Us On Social Media :

Jerit Hati Penggerak Yayasan Anak HIV/AIDS, Sedih Lihat Waktu Kecil Dibuang tapi Sudah Besar dan Sembuh Mau Diambil Lagi: Enak Aja!

By Arif B, Kamis, 15 September 2022 | 19:01 WIB

Ilustrasi HIV/AIDS

GridPop.ID - Kita tidak bisa memilih lahir seperti apa.

Begitupula anak-anak yang tertular HIV/AIDS sejak dalam kandungan.

Melansir dari Tribun Kesehatan, risiko anak terjangkit HIV/AIDS bisa terjadi dari ibu yang positif sehingga ada penularan vertikal dari ibu ke janin di dalam kandungan.

Hal ini lah yang menggerakkan hati Maria Magdalena menjadi Penggerak Yayasan Rumah Aira sejak tahun 2015.

Wanita yang kerap disapa Mama Lena ini membulatkan tekad untuk mengadopsi anak-anak telantar yang terlahir dengan HIV/AIDS secara hukum.

“Kayak gini ada orangtua atau keluarga yang enggak mau ngurus karena takut tertular atau stigma masyarakat, tapi kalau sembuh mereka mau ambil,” ujar perempuan penyayang anak kepada Kompas.com, Rabu (14/9/2022).

Tanpa ragu, Lena menunjukkan ketegasannya bahwa bila sejak awal orangtua benar-benar tak mau mengakui anaknya maka ia akan mengadopsinya.

“Enak aja sudah besar, sehat, terus tiba-tiba datang mau minta anak saya dan ngaku orangtua. Anak itu bukan barang yang bisa diombang-ambingkan ke sana kemari. Kalau memang mau lepas, ya lepaskan. Biar jadi anak saya,” ungkapnya menggebu.

Kemantapan pilihan itu tak lepas dari dukungan positif keluarga dan orang sekitarnya. Ia terus mendapat dukungan mental maupun materi.

Baca Juga: 'Nikah Muda Belum Tentu Sengsara', Wagub Jabar Sarankan Menikah hingga Poligami Jadi Pencegahan HIV/AIDS, Usulannya Tuai Kecaman

Bahkan disebutkan, beberapa kali istri Wali Kota Semarang Kriseptiana Hendrar Prihadi menyumbangkan kebutuhan anak-anak asuh secara pribadi.

“Sering saya ditanya sama Bu Tia, Mbak Lena butuh apa? Pokoknya bilang ke saya, saya carikan kebutuhannya, pokoknya akrab seperti saudara,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mama Lena.

Terbukti, dengan merawat anak-anak asuh dengan penuh cinta dan kasih sayang layaknya anak kandungnya, delapan dari sembilan anak dinyatakan sembuh dari HIV.

Dengan bekerja banting tulang, Lena memastikan kebutuhan anak-anak asuhnya terpenuhi. Mulai dari makanan bergizi, susu, buah, dan vitamin, hingga stok obat antiretroviral (ARV) yang selalu siap sedia.

“Ini ada beberapa vitamin yang selalu kami berikan ke anak-anak, ini paling bagus,” terang Lena sembari menunjukkan stok vitamin dan obat di dapur Rumah Aira.

Lena tak pernah mengemis donasi. Ia bekerja sebagai event organizer, instruktur senam, dan memimpin paduan suara yang berkeliling dari gereja ke gereja lainnya.

Belum lama ini Lena juga berkecimpung di bisnis properti untuk mencukupi kebutuhan Yayasan dan keluarga secara mandiri.

Adapun mereka yang tulus ingin menyalurkan donasi biasanya langsung mengunjungi Rumah Aira dan menemui anak-anak asuh Lena.

“Yang saya yakini anak itu adalah sumber berkat, selama kita menyayanginya, rezeki Tuhan pasti selalu ada. Saya percaya Tuhan enggak akan meninggalkan kita,” ungkapnya sembari mengusap air mata.

Baca Juga: Tips Hidup Bebas Penyakit Menular Seksual Sejak Dini, Kenali Gejalanya dan Juga Cara Mencegahnya Mulai Sekarang!

Sampai sekarang tercatat sebanyak 50 anak dengan HIV di Jateng dinafkahi oleh perempuan tangguh itu. Tiga di antaranya menetap di Rumah Aira.

Sementara sisanya datang ke sana untuk pemeriksaan rutin bulanan sekaligus mengambil kebutuhan pokok, seperti susu, vitamin, dan obat-obatan.

Meski tak memiliki riwayat HIV/AIDS, Lena sangat berempati dan menunjukkan kepedulian kepada mereka yang rentan dan termarginalkan, khususnya anak-anak dan perempuan.

Baca Juga: GEGER Ratusan Mahasiswa di Bandung Positif ODHA, Simak Tips Hidup Tentang Gejala Awal HIV/AIDS yang Tak Banyak Diketahui Publik

GridPop.ID (*)