Find Us On Social Media :

PILU, Bocah 11 Tahun Saksikan Langsung Ayahnya Tewas Terinjak dalam Tragedi Panjuruhan, Kini Jadi Yatim Piatu

By Andriana Oky, Senin, 3 Oktober 2022 | 13:02 WIB

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah.

GridPop.ID - Kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) meninggalkan duka mendalam.

Ratusan orang yang didominasi suporter Arema FC atau Aremania menjadi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Seorang bocah berinisal MA (11) ini salah satunya yang menjadi yatim piatu usai tragedi Kanjuruhan.

Melansir Tribunnews.com, kedua orangtuanya M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30) meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Mulanya keluarga kecil itu berangkat dari kediaman mereka ke stadion.

Doni paman MA, sekaligus kakak dari Yulianto yang juga hadir di stadion Kanjuruhan Malang menceritakan detik-detik MA terpisah dari kedua orang tuanya.

MA terpisah dari kedua orang tuanya saat kericuhan mulai terjadi.

Ayah MA, Yulianton diduga terjatuh dari tribun hingga mengalami sesak napas karena menghirup gas air mata. Saat ditemukan, wajah Yulinato sudah membiru.

"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," katanya.

Kepada pamannya, MA mengaku melihat orang tuanya terinjak-injak dalam kerumunan penonton yang panik berlari ka arah pintu keluar stadion.

Baca Juga: BRI Sampaikan Belasungkawa Kepada Korban Tragedi Kanjuruhan, Sesalkan Insiden Kerusuhan yang Renggut 130 Nyawa

"Anaknya Mas Anton (Yulianton) masih trauma, saya tanya 'tahu bapak ibu jatuh diinjak-injak?' dia mengangguk, tahu," ungkap Doni di Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).