GridPop.ID - Kenaikan harga sembako beras menjadi perhatian pemerintah.
Pasalnya, meski Mentan SYL mengaku stoknya aman, namun harga sembako beras sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Mentan SYL pun mengungkap beberapa faktor penyebab kenaikan harga sembako beras.
Melansir dari Kontan.co.id, Menteri Pertanian Syahrul Yasim Limpo telah menemui Presiden Joko Widodo pada Senin (17/10) kemarin.
Ia mengaku mendapatkan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan stabilisasi harga beras di lapangan bersama jajaran yang lain.
"Bulog diminta untuk melakukan intervensi pembelian semaksimal mungkin, sehingga katakanlah netralisasi harga dan lainnya bersama Mendag bisa dilakukan.
Kita diperintahkan [presiden] untuk bersama-sama turun Mendag, Mentan, Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk melakukan netralisasi di bawah [koordinasi] Pak Menko," kata Syahrul.
Pasalnya, meski saat ini stok beras diklaim mencukupi dan aman, namun harganya sudah melampaui HET.
Kenaikan harga rata-rata beras medium terlihat pada periode Juli-September 2022.
Tercatat, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur untuk jenis medium di level Rp 9.834/kg, atau sudah melebihi HET sebesar Rp 9.450/kg.
Mentan SYL pun mengungkap penyebab kenaikan harga sembako beras yang salah satunya dikarenakan oleh kenaikan dari tarif logistik dan transportasi.