Find Us On Social Media :

Saat Harga Sembako Cabai Turun, Petani Menjerit karena Harga Pupuk Mahal, Susah Dapat Subsidi

By Arif B, Minggu, 30 Oktober 2022 | 20:02 WIB

Eko Pedagang cabai dan bawang di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang tampak sibul melayani pembeli, Rabu (18/8/2021).

GridPop.ID - Petani mengeluhkan harga sembako cabai yang turun.

Pasalnya, harga pupuk sendiri sudah mahal.

Untuk mendapatkan harga pupuk bersubsidi sendiri persyaratannya banyak dan cukup memakan waktu petani.

Hal ini seperti yang dikeluhkan oleh Bagas (48) petani cabai di kelurahan Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang.

Saat musim hujan seperti in, petani tak hanya mengeluhkan serangan hama dan penyakit.

“Terutama yang bikin pusing adalah mahalnya harga pupuk dan obat-obatan,” ujarnya kepada Tribunbengkulu.com, Sabtu (29/10/2022).

Menurutnya, untuk mendapatkan pupuk subsidi sangat lah sulit, banyak sekali persyaratan yang dilakukan.

Ditambah dirinya tak punya waktu untuk mengurus persyaratan tersebut. Mau tak mau ia harus menggunakan pupuk Non subsidi.

"Kalau pupuk Non subsidi, seperti Npk Rp 980.000 satu sak, Petropos Rp 230.000 satu sak, KSL Ro 900.000 satu sak," tuturnya.

Baca Juga: Pembeli Ngeluh Harga Sembako Cabai Naik Hingga Rp 40 Ribu, Penjual Rugi karena Stok Tidak Laku dan Busuk

Dengan harga pupuk segitu, saat ini pihaknya harus merasakan dampak harga cabai dari petani ke pengepul yang turun drastis.

Tak hanya petani yang merasakan harga cabai turun, para pengepul sayuran juga turut merasakan harga cabai yang turun.