Petrus pun bergegas memberitahu kedua temannya hingga akhirnya melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Tasifeto Timur.
Sayur lodeh tersebut, berdasarkan pengakuan Petrus dibeli dari sayur lodeh di warung makan AL milik YKD di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Polisi lantas berkoordinasi dengan pihak kedokteran guna memastikan potongan jari pada sayuran tersebut.
"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu(11/12/2022).
Penyidik Polres Belu, kata Ariasandy telah memeriksa pemilik warung berinisial YKD serta pemasok tahu ke warung itu.
Tapi, pihak kepolisian belum menemukan informasi tentang asal muasal potongan jari manusia itu.
Sejumlah saksi mata juga telah diperiksa pihak kepolisian.
"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," kata Ariasandy.
Ia berharap agar kasus ini segera terungkap.
Melansir Tribunnews.com, penyidik Satreskrim Polres Belu juga telah membentuk tim khusus untuk kasus ini.
"Tim khusus ini dibentuk untuk mengungkap siapa pemilik potongan jari itu," ujar Ariasandy, kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022) pagi.
Sejauh ini ada tiga barang bukti yang diamankan.
"Ada tiga barang bukti yang diserahkan dari Polsek Tasifeto Timur ke Polres Belu.
Satu di antaranya adalah potongan jari itu," kata Ariasandy.
GridPop.ID (*)