GridPop.ID - Nasi padang merupakan salah satu menu favorit banyak orang.
Selain rasanya yang nikmat, nasi padang juga bisa digabungkan dengan berbagai lauk nikmat.
Namun dengan dua pilihan menu ini, bahayanya jadi double double.
Karena itu jangan bandel, stop makan nasi padang dengan 2 lauk favorit ini kalau masih sayang nyawa Anda.
Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut ini 2 lauk yang sebaiknya tak dikonsumsi bareng nasi padang:
1. Perkedel
Perkedel di restoran Padang memang harus diakui kelezatannya.
Makanya, kalau makan di restoran padang, menu perkedel selalu dilirik.
Perkedelnya tebal, aromanya harum dan tidak berminyak sama sekali.
Namun, makan perkedel dengan nasi ternyata sangat tidak dianjurkan.
Soalnya, keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55 disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.
Lantas, berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang?
Ternyata kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan kentang secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
2. Menu Serba Jerohan
Semua tahu kalau jerohan tidak terlalu sehat untuk tubuh.
Apalagi jika jerohannya dipadukan dengan santan dalam sepiring menu di restoran padang, bahayanya jadi dua kali lipat.
Ya, ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Namun, santan termasuk lemak yang baik.
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.
Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.
Karenanya, sebaiknya jangan memilih menu gulai tunjang atau gulai otak saat makan di restoran padang.
Kalau mau gulai, lebih baik pilih gulai dada ayam yang rendah kolesterol.
Atau gulai kepala kakap pun bisa jadi pilihan, lo.
Pasalnya, semua tahu kalau kolesterol merupakan awal dari semua penyakit berbahaya mulai dari stroke sampai serangan jantung.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan komplikasi sejumlah penyakit.
Ini terjadi ketika kolesterol bersama lemak dan kalsium menumpuk di plak di dinding arteri, yang mempersempit pembuluh darah hingga menyebabkan komplikasi penyakit, di antaranya stroke dan serangan jantung.
Namun perlu diketahui, kolesterol yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit ialah Low-density lipoprotein (LDL), atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat.
Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi dua, selain LDL ada juga kolesterol High-density lipoprotein atau HDL.
Berbeda dengan LDL, kolesterol HDL disebut juga sebagai kolesterol baik.
HDL dapat membantu menghilangkan kolesterol tubuh melalui hati. Kadar kolesterol HDL yang tinggi justru dapat mengurangi risiko masalah jantung dan stroke.
Sebaliknya, kolesterol LDL tinggi dapat menyebabkan plak lemak yang menumpuk di arteri seluruh tubuh.
GridPop.ID (*)