Kala itu, Tiko tak ada di rumah dan hanya mendengarnya dari tetangga saja.
"Sejak papa pergi, saudara lost contact semua, tapi belum lama ini 2019 satu mobil datang, nopol W Sidoarjo. Kemungkinan iya (ada saudara)."
Papa dan Mama itu dari Malang sama Magetan. Papa sejak cerai pisah itu pulang ke Madiun. Enggak tahu pulang kenapa, katanya ke anak-anaknya, mungkin mama istri kedua," ungkap Tiko.
Mengurus sang ibu di rumah mewah tanpa fasilitas, Tiko terus berjuang.
"Dibilang mewah pada zamannya, kalau sekarang enggak keurus. Walaupun begitu emang tetap gue urus. Gue udah mengupayakan. Cuma enggak mau memaksakan kehendak karena mama enggak mau dibersihin," tandas Tiko.
Kisah serupa pun pernah dialami seorang bocah perempuan bernama Ai Eka Lestari (11).
Diberitakan Kompas.com, siswi kelas enam SD itu harus mengurus ibunya yangmengalami gangguan jiwa dan adik perempuannya yang baru berusia tujuh tahun.
Kisah Ai sempat viral pada tahun 2016 silam.
Kehidupan yang berat ini sudah dijalankan Ai selama hampir tujuh tahun.
Sejak tujuh tahun terakhir, ibunda Ai, Dedeh Kurniasih (48) mengalami gangguan jiwa dan terpaksa ditempatkan di kamar terpisah di kediaman mereka di Kampung Leles Girang, Desa Kurniabakti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.
Padahal, Ai dan adiknya masih memiliki ayah kandung yang sayangnya, tinggal di tempat berbeda dengan sang istri muda.
Alhasil, Ai yang masih sangat belia itu harus berjuang sendirian merawat ibunya yang sakit dan adiknya Intan Nuraeni yang masih kecil.
GridPop.ID (*)