Find Us On Social Media :

Jajanan Viral Chiki Ngebul Makan Korban, Kemenkes Ungkap Bahaya Serius yang Bisa Merusak Organ Tubuh, Salah Satunya Luka Bakar!

By Lina Sofia, Rabu, 11 Januari 2023 | 21:02 WIB

Bahaya asap chiki ngebul ini ternyata mengandung nitrogen cair

GridPop.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan efek serius keracunan makanan berasap dengan nitrogen cair, chiki ngebul. Belangan jajanan chiki ngebul memang banyak digemari anak-anak. Saat dikonsumsi, chiki ngebul tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga ada sensasi di mulut karena mengeluarkan asap. Asap pada makanan ini berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen, yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah. Cairan ini jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan. Jajanan Chiki Ngebul ini kemudian ramai diperbincangkan usai ditemukan kasus keracunan makanan pada anak-anak.Keracunan makanan ini dialami tujuh murid SD Negeri 2 Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada akhir 2022.Mereka mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi ciki ngebul seperti diare dan muntah-muntah.Efek ini bisa terjadi jika penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji digunakan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Salah satu efeknya adalah menyebabkan luka bakar. Karena kejadian keracunan ini, Kemenkes juga menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.07/III.5/67/2023 perihal Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan. Dilansir dari artikel Kompas.com, hal itu tertuang dalam Surat Edaran KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan terhadap Pengunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji. Baca Juga: Bukan Pertama Kali! Pembunuh Keluarga di Magelang Pernah Suguhkan Es Dawet Campur Racun, Gagal Lantaran Hal Ini

"Menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak, seperti kulit," tulis salinan SE yang diterima Kompas.com, Rabu (11/1/2023).Selain luka bakar, menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah. Bahkan, bisa merusak organ tubuh dalam kasus yang terparah. "Mengkonsumsi nitrogen yang sudah dicairkan dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh. Bahkan, tidak sedikit kasus terparah dapat memicu kerusakan internal organ tubuh," ujar Kemenkes. Berdasarkan data Kemenkes, ada beberapa kejadian keracunan pangan dan kasus yang terlaporkan soal keracunan chiki ngebul.Pada Juli 2022, terjadi satu kasus pada anak di desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Hal ini menyebabkan luka bakar. Kemudian, pada tanggal 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang. Satu kasus di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul. Kejadian serupa juga terjadi di wilayah Jakarta. "Pada tanggal 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul," kata Kemenkes.Isinya merupakan instruksi bahwa dinas kesehatan setempat dan rumah sakit segera melapor jika menemukan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen cair atau chiki ngebul.Korban ciki ngebul atau Cikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit, Seluruh Badan Food Vlogger Farida Nurhan Alami Merah-merah Gegara Hal Ini

Sementara dilansir dari artikel Tribun Mendan, terkait hal tersebut Dr Ade Rachmat Yudiyanto ,M.Ked (Ped), Sp.A Spesialis Anak - Konsultan Gastrohepatologi Anak (Pediatric Gastrohepatology) di RS Adam Malik Medan menyampaikan bahwa tak bisa disimpulkan secara general penyebabnya hanya Cikbul semata.Namun, jika dikaji secara konten isinya, seperti kita tahu, Cikbul mengandung senyawa nitrogen yang jelas berbahaya bagi tubuh."Cikbul ini kan gabungan dengan nitrogen, jangankan sekarang dari dulu sebenarnya ini dihindari. Tapi yang mengherankan sekarang ini malah diciptakan sesuatu yang harusnya dihindari, malah dengan asiknya menghembuskan asapnya dari mulut," ujar Dr. Ade, kepada Tribun Medan, Senin (9/1/2023).Dijelaskannya bahwa radang ini terjadi karena adanya reaksi dari imunitas yang dicetuskan oleh salah satu radikal bebas. Radikal bebas ini salah satu yang membentuknya bisa nitrogen."nah sekarang kita terang-terangan memasukkan hal tersebut ke tubuh kita," jelasnya.Namun, dokter spesialis anak ini menegaskan secara ilmiah Cikbul menyebabkan hal tersebut belum ia ditemukan."Tapi kalau terkait reaksi nitrogen begitulah penjelasan ilmiahnya. Sebenarnya saat ini banyak makanan yang membuat reaksi inflamasi tadi. Namun, saat ini yang sedang viral Cikbul, itulah yang menjadi perhatian," ungkapnya.Kemudian Dr. Ade menjelaskan kenapa tidak semua orang terkena, sebab masing-masing orang berbeda reaksi tubuhnya. Tingkat sistem kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda, ada tingkatnya yang tinggi juga ada yang rendah."Misalnya orang yang suka makan cabai atau yang tidak, keduanya ini pasti kekebalan tubuhnya berbeda," tambahnya.Terkait peningkatan kasus tukak lambung, berdasarkan yang ditemuinya sebagai seorang dokter, belakangan kasusnya meningkat."Peningkatan kasus tukak lambung cukup tinggi belakangan ini, tak hanya disebabkan Cikbul, makanan anak jaman sekarang mulai dari mie instan, fast food, dan lain sebagainya," pungkasnya.

Baca Juga: BAHAYA! Jangan Pernah Campurkan Detergen dengan Pemutih, Ngeyel Nyawa Bisa Jadi Taruhannya

GridPop.ID (*)