GridPop.ID - Program Kartu Prakerja menjadi salah satu progam yang diunggulkan selama pandemi.
Namun program Kartu Prakerja 2023 yang digadang-gadangkan memberikan banyak keuntungan justru menuai kritik.
Diberitakan Kompas.com, sejumlah warganet menilai bantuan kartu prakera 2023 lebih banyak diwujudkan untuk biaya pelatihan dibanding insentif yang diterima peserta.
Seperti yang diketahui jumlah bantuan yang diberikan Program Kartu Prakerja 2023 mencapai senilai Rp 4,2 juta, dengan rincian sebagai berikut.
- Biaya pelatihan Rp 3,5 juta
- Insentif pasca pelatihan Rp 600.000
- Insentif Survei Rp 100.000
Nominal tersebut berbeda dengan program kartu prakerja sebelumnya.
Bantuan Prakerja sebelumnya sebesar Rp 3,5 juta yang diwujudkan dalam biaya pelatihan Rp 1 juta, insentif paska pelatihan Rp 2,4 juta, dan insentif survei Rp 150.000.
Hal tersebut membuat sebagian publik beramai-ramai menuliskan kritik di unggahan akun Prakerja.
"Saldo pelatihan 1jt aja ga abis apalagi ini sampai 3.5jt gmna ngabisin nya," ungkap akun @hariianto19.
"Yg naik saldo buat pelatihan ya,, hhmmmmmm Enak juga lembaga pelatihan yg bisa masuk prakerja," tulis akun @rizky_firman.
"Lembaga pelatihan full senyum," tulis akun @adhaan11.
Menanggapi kritikan tersebut, Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja William Sudhana menuturkan jika ketentuan insentif merupakan keputusan dari Rapat Komite Cipta Kerja.
Ia menjelaskan, biaya pelatihan yang lebih besar dibanding insentif paska pelatihan dilakukan untuk mengembalikan Program Kartu Prakerja ke tujuan semula.