2. Berwarna bening atau sedikit putih nyerupai putih telur mentah
3. Bertekstur cair atau sedikit kental dan lengket
4. Tidak menimbulkan rasa nyeri
Berubahnya ciri-ciri keputihan normal pada wanita dapat dipengaruhi oleh proses menyusui, ovulasi, efek pil KB, stress, atau rangsangan sekskual.
Jumlah keputihan yang dialami oleh setipa wanita itu juga berbeda-beda.
Beberapa secara alami menghasilkan banyak cairan, sementara yang lain hanya menghasilkan sedikit.
Di samping itu, kuantitas keputihan, serta teksturnya, juga dapat berubah pada titik-titik yang berbeda dalam siklus bulanan dan bagi mereka yang berusia reproduktif atau subur, perubahan tersebut bahkan dapat memberi tahu kapan kita akan berovulasi.
"Misalnya, saat kita semakin dekat dengan ovulasi, keputihan meningkat dan menjadi lebih lengket."
"Tetapi tepat sebelum atau selama ovulasi, konsistensi bergeser, menjadi tipis, berair, dan licin seperti putih telur mentah berkat perubahan hormon yang mendorong sekresi tersebut," ujar profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale University School of Medicine, Dr Mary Jane Minkin.
Menurut Planned Parenthood, cara yang baik untuk mengukur konsistensi cairan yang keluar adalah dengan menggosokkan beberapa di antara ibu jari dan jari telunjuk, kemudian mencoba menarik jari-jari terpisah.
GridPop.ID (*)