Studi menunjukkan jika puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.
Penurunan resistensi insulin mampu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang mana hal ini memungkinkan tubuh untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel-sel dengan lebih efisien.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa penelitian telah menemukan jika puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara berbeda untuk pria dan wanita.
2. Mengurangi Inflamasi Inflamasi merupakan bagian dari proses tubuh untuk melindungi diri dari infeksi.
Namun, inflamasi kronis justru dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan.
Studi menunjukkan adanya keterkaitan antara inflamasi dengan risiko berkembangnya kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis (RA).
Penelitian menunjukkan puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.
Studi pada 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa intermitten fasting selama satu bulan secara signifikan mampu menurunkan tanda-tanda peradangan.
Studi kecil lainnya menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.
3. Memperlancar Sekresi Hormon Tertentu
Baca Juga: Pakar UGM Bongkar Manfaat Menakjubkan dari Puasa Ramadan, Gak Cuma Buat Fisik tapi Juga Mental