GridPop.ID - Setiap orang pasti pernah mengalami luka karena terjatuh atau akibat faktor lain.
Proses penyembuhan luka sendiri juga perlu waktu yang beragam tergantung tingkat keparahannya.
Nah, berikut ini akan akan membahas mengenai tahapan dalam proses penyembuhan luka.
Dilansir oleh sonora.com dari laman Yaknes.kemenkes.go.id, luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: tekanan, sayatan dan luka karena operasi (Ryan, 2014).
Penyebab luka itu beragam, diantaranya adalah:
1. Mekanik, contohnya trauma benda tumpul, benda tajam, senjata api dan bahan peledak
2. Fisik, contohnya paparan suhu, panas, dingin dan paparan listrik
3. Kimia, contohnya paparan zat asam dan basa.
Jenis-jenis Luka Secara garis besar luka dapat digolongkan menjadi luka terbuka, luka lecet, luka insisi atau luka iris/sayat, luka robek, luka tusuk, luka gigitan, luka bakar, luka tembak, luka tertutup, luka memar, dan hematoma.
Baca Juga: Sebabkan David Luka Berat, AG Dituntut Pidana di LPKA selama 4 Tahun
Sementara itu, berdasarkan lamanya penyembuhan, luka bisa digolongkan menjadi:
- Luka akut
- Luka kronik
-Derajat luka (stadium I, stadium II, stadium III, stadium IV)
Lantas, bagaimana fase atau tahapan dalam proses penyembuhan luka?
Tahapan dalam proses penyembuhan luka
Penyembuhan luka adalah proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak. Sifat penyembuhan pada semua luka bervariasi, bergantung pada lokasi, keparahan dan luas cidera.
Pada umumnya, ada 3 fase penyembuhan luka, di antaranya adalah:
1. Fase Inflamasi
Fase ini terjadi sejak terjadinya injuri hingga sekitar hari kelima. Pada fase inflamasi, terjadi proses :
a. Hemostasis (usaha tubuh untuk menghentikan perdarahan), di mana pada proses ini terjadi:
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bibir Kering, Kenali Pula Gejala dan Penyebabnya!
- Konstriksi pembuluh darah (vasokonstriksi)
- Agregasi platelet dan pembentukan jala-jala fibrin
- Aktivasi serangkaian reaksi pembekuan darah
b. Inflamasi, di mana pada proses ini terjadi :
- Peningkatan permeabilitas kapilerdan vasodilatasi yang disertai dengan migrasi sel-sel inflamasi ke lokasi luka.
- Proses penghancuran bakteri dan benda asing dari luka oleh neutrofil dan makrofag.
2. Fase Proliferasi
Fase ini berlangsung sejak akhir fase inflamasi sampai sekitar 3 minggu.
Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia, dan terdiri dari proses :
- Angiogenesis adalah proses pembentukan kapiler baru yang distimulasi oleh TNF-α2 untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke daerah luka.
- Granulasi yaitu pembentukan jaringan kemerahan yang mengandung kapiler pada dasar luka (jaringan granulasi). Fibroblas pada bagian dalam luka berproliferasi dan membentuk kolagen.
- Kontraksi Pada fase ini, tepi-tepi luka akan tertarik ke arah tengah luka yang disebabkan oleh kerja miofibroblassehingga mengurangi luas luka. Proses ini kemungkinan dimediasi oleh TGF-β.
- Re-epitelisasiProses re-epitelisasi merupakan proses pembentukan epitel baru pada permukaan luka.
3. Fase Maturasi atau Remodelling
Fase ini terjadi sejak akhir fase proliferasi dan dapat berlangsung berbulan-bulan.
Pada fase ini terjadi pembentukan kolagen lebih lanjut, penyerapan kembali sel-sel radang, penutupan dan penyerapan kembali kapiler baru serta pemecahan kolagen yang berlebih.
Selama proses ini jaringan parut yang semula kemerahan dan tebal akan berubah menjadi jaringan parut yang pucat dan tipis.
Pada fase ini juga terjadi pengerutan maksimal pada luka.
Jaringan parut pada luka yang sembuh tidak akan mencapai kekuatan regang kulit normal, tetapi hanya mencapai 80% kekuatan regang kulit normal.
Cara Mengatasi Luka Ringan
Dilansir dari laman kompas.com, berikut ini 3 cara mengatasi luka ringan yang perlu kalian tahu:
1. Bersihkan luka
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air.
Kemudian, bersihkan luka dejgan air dingin untuk menghilangkan kotoran dan debu.
Arahkan area yang terluka di bawah air mengalir atau tuangkan air bersih di atasnya secara perlahan.
Tidak perlu menggunakan larutan pembersih yang lebih kuat, seperti hidrogen peroksida, yodium, atau alkohol gosok, untuk mengobati luka kecil dan goresan karena dapat mengiritasi luka.
Air bersih yang dingin seharusnya cukup untuk membersihkan luka kecil.
2. Hentikan pendarahan
Luka dan lecet yang kecil biasanya berhenti berdarah dengan sendirinya.
Luka di kepala atau tangan biasanya mengeluarkan lebih banyak darah karena area tersebut memiliki banyak pembuluh darah.
Untuk menghentikan pendarahan, berikan tekanan langsung dengan lembut menggunakan kain bersih atau kain kasa.
Tahan kain tersebut untuk beberapa waktu. Jangan mengangkat kain atau kasa untuk memeriksa luka karena bisa menyebabkan luka berdarah lagi. Jika darah merembes melalui kain, cukup tambahkan lebih banyak oain di atasnya dan terus berikan tekanan.
Jika luka ada di tangan atau lengan, mengangkatnya ke atas kepala dapat membantu memperlambat pendarahan. Jika luka menyemburkan darah atau tidak berhenti berdarah, segera dapatkan bantuan medis.
3. Tutupi luka
Setelah pendarahan berhenti dan lukanya bersih, segera tutupi luka dengan perban steril atau kain kasa dan selotip.
Jika lukanya kecil dan berada di area yang tidak akan kotor dan tergesek oleh pakaian, luka tersebut dapat dibiarkan terbuka.
Tetapi, untuk sebagian besar luka, ada baiknya untuk menutupinya agar membantu mencegah infeksi atau membuka kembali luka.
Ganti balutan atau perban setiap hari atau lebih sering jika kotor. Gunakan antibiotik untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Menggunakan sedikit salep antibiotik sebelum mengoleskan perban atau pembalut kasa juga membantu menjaga luka tetap bersih dan lembap sehingga dapat mengurangi jaringan parut. GridPop.ID (*)