"Penelitian kami menunjukkan bahwa rasa itu tetap meningkat 48 jam setelah berhubungan seks," ucap Andrea Meltzer, seorang ilmuwan psikologis di Florida State University yang memimpin riset tersebut.
Walau ada perbedaan antar pasangan soal frekuensi bercinta, namun afterglow 48 jam itu bertahan konsisten baik pada mereka yang lebih sering bercinta maupun yang relatif jarang, dan tidak terpengaruh sudah berapa lama mereka bersama, atau berapa umur dan jenis kelamin mereka.
Lamanya afterglow juga mempengaruhi tingkat kebahagiaan suatu hubungan.
Mereka yang mengalami sensasi nyaman lebih lama kebanyakan juga memiliki pernikahan yang bahagia.
Tentu saja, saat periode bulan madu berakhir, kepuasan perkawinan rata-rata turun pada setiap pasangan.
Ini terbukti pada saat para peneliti menindaklanjuti empat sampai enam bulan kemudian.
Walau begitu afterglow membantu mempertahankan percikan cinta dan ikatan batin antar pasangan.
Mengapa demikian?
Psikolog klinis Shannon Kolakowski, PsyD, mengatakan bahwa sebagian besar afterglow tercipta karena kondisi positif yang mendorong terjadinya hubungan seks, seperti rasa dicintai dan terhubung, rasa kebersamaan, dan perasaan diinginkan.
"Dan apa yang menopang afterglow adalah hubungan seks itu sendiri, yang membuat pasangan memiliki pengalaman bersama, yang memperkuat perasaan baik ini," paparnya.
Karenanya, jika kamu sudah lama tidak bercinta dengan pasangan, pertimbangkan kembali untuk melakukannya.
Seks malam ini bisa membuat kamu tersenyum berhari-hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Kepuasan Bercinta Akan Bertahan?"
(*)