GridPop.ID - Video wanita asal Malang bantu ibu melahirkan di pesawat sempat viral.
Wanita yang bantu ibu melahirkan itu mengaku hanya berbekal pengalaman nonton film saat membantu persalinan darurat di pesawat.
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi heroik seorang wanita asal Malang, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, wanita bernama Yulia Maria itu menuai pujian setelah membantu seorang ibu melahirkan di pesawat.
Insiden itu berlangsung di dalam pesawat Pelita Air rute penerbangan Jakarta-Surabaya, Selasa (27/6/2023).
Selain Yulia Maria, sejumlah orang turut membantu proses melahirkan ibu di pesawat tersebut.
Setelah ditelusuri, Yulia Maria rupanya berprofesi sebagai Make Up Artist (MUA).
Mengutip dari Tribunnews.com, Yulia Maria menceritakan kronologi penyelamatan ibu melahirkan di pesawat.
Ia mengaku awalnya tak sengaja melihat ibu hamil di pesawat yang ditumpanginya kala itu.
Tanpa pikir panjang, Yulia langsung membantu saat melihat sang ibu hamil kontraksi.
"Tanpa disengaja, ‘berjalan begitu aja, naluri saya yang ingin beranjak dari tempat duduk, saya ingin tolongin," kata Yulia.
Baca Juga: Viral di TikTok Toko Kelontong Tutup 40 Tahun, Warganet Diajak Nostalgia Lihat Kosmetik Tempo Dulu
"Setelah sekitar 40 menit kami take off kejadiannya di pesawat Pelita Air, di tanggal 27 Juni 2023."
Ternyata Yulia hanya bermodal nekat saat membantu proses melahirkan di pesawat.
Yulia mengetahui bagaimana proses melahirkan seseorang dari sang adik.
Hanya berbekal pengalaman menonton film, Yulia nekat membantu proses melahirkan penumpang pesawat.
"Kalau yang saya lakukan karna saya tahu saat lihat kelahiran adik dan nonton film tentang ada penolongan kelahiran," paparnya.
Yulia lantas menceritakan detik-detik insiden langka di pesawat tersebut.
Ia mengaku awalnya mendengar pramugari mencari pertolongan paramedis untuk membantu persalinan.
Adapun posisi perempuan yang akan melahirkan tersebut berada di deretan kursi paling belakang.
Menurut Yulia, kala itu ibu hamil telah pecah ketuban sehingga harus segera ditolong.
"Saat pramugari memberi pengumuman, tidak ada respons dari penumpang lain. Sehingga saya mendekat di bangku tempat duduk perempuan."
"Saya minta kaos tangan, dan saat itu memang tersedia semuanya, termasuk gunting untuk memotong tali pusar."
Baca Juga: Video Asusila dengan Manekin Viral, Popo TikToker Dijerat Pasal Berlapis
Demi membantu persalinan, pramugari turut memasang tirai untuk menutupi ibu hamil yang hendak melahirkan.
Yulia lantas meminta pramugari menaikkan suhu kabin pesawat.
"Saya suruh ngeden (mengejan), kemudian saya putus tali pusarnya. Harus kita putus dan kita ikat sekeras-kerasnya, kemudian dipotong."
Setelah pesawat mendarat, sang ibu dan bayi langsung dibawa menuju ambulans untuk mendapat pertolongan.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, meskipun ibu hamil diperbolehkan naik pesawat, namun ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum terbang.
"Secara keilmuan sendiri, naik pesawat selama kehamilan itu sangat aman," kata Dokter Spesialis Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat, Ni Komang Yeni kepada Kompas.com, Jumat (30/6/2023).
Ia pun mengimbau ibu hamil mengikuti beberapa tips berikut sebelum naik pesawat terbang:
1. Siapkan surat rekomendasi dokter
Komang mengatakan, maskapai penerbangan biasanya memperbolehkan ibu hamil naik pesawat selama memiliki surat rekomendasi dari dokter.
Surat itu berisi tentang pemberitahuan layak atau tidaknya kondisi penumpang tersebut untuk mengikuti perjalanan menggunakan pesawat.
"Biasanya sebelum naik pesawat pasti ada rekomendasi dari dokter biasanya 2x24 jam sebelum terbang apakah bisa terbang atau enggak," ujarnya.
2. Bawa obat anti kontraksi
Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, namun ingin naik pesawat terbang diminta membawa obat anti kontraksi.
Obat itu, kata Komang, perlu dibawa untuk berjaga-jaga apabila ada kontraksi awal ataupun pendarahan.
"Kalau hamil sudah cukup besar trimester 2-3 harus ada obat anti kontraksi untuk berjaga-jaga saja, siapa tau ada pendarahan, kontraksi yang berlebihan," tuturnya.
3. Pastikan riwayat kesehatan
Komang juga menyarankan agar ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus, hipertensi, atau dengan riwayat sulit hamil agar lebih berhati-hati selama penerbangan.
Sebelum berangkat, mereka juga dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan melakukan observasi kondisi tubuh ke dokter kandungan.
"Harus ekstra hati-hati, tapi bukan berarti tidak boleh (naik pesawat). Tapi hati-hati dalam observasi yang lebih ketat dari dokter," tutur Komang.
4. Banyak minum
Kabin pesawat, menurut Komang, adalah area yang paling kering.
Oleh karena itu, ia menyarankan ibu hamil untuk lebih banyak minum air mineral demi mencegah kemungkinan dehidrasi.
5. Tetap beraktivitas
Jika sedang dalam penerbangan jarak jauh (long-haul flight), ibu hamil dianjurkan untuk sedikit beraktivitas.
Beberapa aktivitasnya, antara lain bangun dari kursi untuk ke kamar kecil setiap dua sampai tiga jam sekali, lalu melakukan pemanasan ringan agar tubuh tidak kaku.
"Aktivitas dua jam, tiga jam bangun ke toilet biar ada aktivitas. Stretching ringan terus duduk lagi," kata dia.
6. Jangan menahan buang air kecil
Komang juga tidak menyarankan ibu hamil yang sedang naik pesawat untuk menahan buang air kecil.
Menahan buang air kecil, lanjutnya, berpotensi memunculkan infeksi saluran kemih.
"Jangan menahan kencing, paling lama empat jam harus sudah buang air kecil karena ada risiko infeksi saluran kemih," jelas dia. GridPop.ID (*)