Saat Anda bisa menyesuaikan diri dengan keadaan baru, perasaan sepi ini bisa saja hilang namun terkadang kembali.
Kurangnya koneksi yang bermakna juga berkontribusi terhadap kesepian, itulah sebabnya Anda bisa merasa kesepian meski memiliki jejaring sosial yang luas.
Mungkin Anda memiliki banyak teman biasa dan mengisi waktu Anda dengan kegiatan sosial tetapi tidak merasa terlalu dekat dengan siapa pun.
Menghabiskan banyak waktu dengan pasangan dan keluarga juga dapat menimbulkan perasaan kesepian jika Anda lajang dan tidak menginginkannya.
Apa saja bahaya kesepian?
Kesepian bukan sekadar emosi sesaat. Perasaan semacam ini bisa berlangsung lama dan berdampak buruk pada kesehatan.
Berikut beberapa bahaya kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah:
- Depresi
Kesepian adalah faktor risiko utama berkembangnya depresi. Menurut studi di The Lancet Psychiatry pada 2021, para peneliti menemukan bahwa kesepian meningkatkan risiko depresi, tetapi depresi tidak serta merta meningkatkan kesepian.
Baca Juga: Gegara Komentar Menohok Prilly Latuconsina, Istilah Provider Viral di TikTok, Apa sih Artinya?