Find Us On Social Media :

Benarkah Gegara Media Sosial, Kaum Milenial dan Gen Z Jarang Melakukan Hubungan Intim? Begini Kata Ahli

By Grid.,Helna Estalansa, Jumat, 28 Juli 2023 | 20:45 WIB

Ilustrasi media sosial

GridPop.ID - Tahukah kamu kalau media sosial bisa berpengaruh pada aktivitas seksual seperti hubungan intim?

Ya, siapa sangka kalau pengaruh media sosial disebut bikin milenial dan gen Z jarang melakukan hubungan intim.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Saat ini ada lebih banyak bukti yang menyebutkan bahwa generasi milenial dan generasi Z jarang melakukan hubungan intim tanpa komitmen (casual sex) dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Hal tersebut juga diungkapkan dalam sebuah studi pada 1 Januari dari para peneliti di Rutgers University dan University at Albany.

Studi itu melihat pria dan wanita berusia antara 18-23 tahun lebih sedikit casual sex atau hubungan seks tanpa pasangan jangka panjang, dibandingkan orang yang 10 tahun lebih tua dari mereka.

Data-data yang dikumpulkan antara tahun 2007-2017 itu mencakup dinamika dan gaya hidup keluarga, yang secara khusus memeriksa tanggapan tentang aktivitas seksual untuk 945 wanita dan 1.040 pria.

Setelah memeriksa data lain, para peneliti percaya penurunan konsumsi alkohol, penggunaan media sosial, peningkatan bermain video game, dan orang dewasa muda yang tinggal bersama orangtua untuk jangka waktu yang lebih lama menyebabkan penurunan 14 persen selama periode 10 tahun.

Kelompok anak muda ini disebut bergantung pada orangtua mereka untuk waktu yang lebih lama.

"Menurunnya casual sex di antara kelompok usia ini bisa menjadi tanda lain dari penundaan transisi ke masa dewasa," kata rekan penulis studi dan asisten profesor sosiologi di Rutgers, Lei Lei.

Sementara itu, pada Desember 2018, reporter The Atlantic, Kate Julian, menerbitkan sebuah cerita tentang menurunnya hubungan seks di kalangan generasi milenial Amerika Serikat (AS).

The Washington Post juga melaporkan data dari General Social Survey tahun 2019 yang memperkuat gagasan bahwa kaum muda di AS sedang mengalami kekeringan seks.