GridPop.ID - Hubungan intim dilakukan untuk menyalurkan hasrat seksual setelah menjadi pasangan suami istri.
Meski nikmat, tak jarang wanita mengeluh vagina mengalami pegal-pegal setelah hubungan intim dengan suami.
Rasa nyeri atau pegal-pegal di area vagina umumnya berlangsung beberapa jam setelah berhubungan seksual.
Namun, beberapa wanita mungkin merasakan keluhan ini hingga 1-2 hari. Rasa nyeri pada vagina juga dapat disertai dengan keluarnya cairan atau darah.
Ketahui macam-macam penyebab vagina pegal-pegal setelah bercinta untuk menghindari kondisi ini.
Penyebab vagina pegal-pegal setelah bercinta
Dilansir dari laman kompas.com, berikut beberapa kondisi yang menyebabkan vagina sakit atau pegal-pegal setelah berhubungan intim:
1. Kurang terangsang saat foreplay
Wanita yang kurang terangsang saat pemanasan atau foreplay berisiko mengalami cedera sehingga merasakan vagina pegal-pegal setelah bercinta.
Kurangnya rangsangan membuat vagina cenderung kering sehingga mudah terluka (lecet) ketika terjadi gesekan selama penetrasi.
Jadi, pasangan suami istri sebaiknya meluangkan banyak waktu untuk membangun keintiman dengan pemanasan atau foreplay sebelum melakukan penetrasi.
Baca Juga: Bukan Malam Hari, Ternyata Jam 15.00 Jadi Waktu Terbaik Lakukan Hubungan Intim, Begini Penjelasannya
Kendati demikian, seberapa basah vagina juga bisa dipengaruhi oleh fluktuasi hormon seperti saat menstruasi, hamil, menyusui, atau mengonsumsi pil KB.
Pasangan suami istri juga bisa menggunakan pelumas sebelum hubungan intim, apabila merasa vagina kurang basah atau terlalu kering.
2. Hubungan intim terlalu kasar
Posisi bercinta tertentu atau gerakan penetrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan vagina dan vulva mendapat tekanan ekstra.
Tekanan atau gesekan yang berlebihan pada vagina dan vulva bisa mengakibatkan rasa nyeri dan pegal-pegal.
Dilansir dari Health, penetrasi dari belakang atau doggy style merupakan posisi bercinta yang paling rawan menyebabkan tekanan atau gesekan berlebih pada vagina.
Usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan apabila Anda merasa hubungan seks terlalu kasar.
3. Reaksi alergi produk tertentu
Beberapa wanita mungkin tidak cocok dengan produk tertentu yang berkaitan dengan hubungan seks, seperti kondom lateks, pelumas, atau sex toys.
Ketidakcocokan tersebut mengakibatkan reaksi alergi saat bercinta sehingga vagina dapat merasa gatal, perih, dan pegal-pegal.
Jika Anda mencurigai reaksi alergi sebagai penyebab pegal-pegal pada vagina, segera bilas organ kewanitaan tersebut dengan air bersih.
Baca Juga: Tak Heran Stres Langsung Pamitan, Ternyata 5 Posisi Hubungan Intim Berikut Kuncinya
Kemudian, hentikan penggunaan produk-produk yang bisa memicu alergi agar terhindar dari kondisi vagina pegal-pegal setelah bercinta.
4. Adanya kista langka di rahim
Dalam kasus tertentu, rasa sakit setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh kista bartholin.
Dilansir dari NHS, kista bartholin adalah kista tumor berisi cairan yang berasal dari kelenjar bartholin yang ada di bibir vagina bawah atau labia.
Kista ini biasanya muncul karena ada infeksi, sehingga kelenjar bartholin tersumbat.
Akibatnya, cairan yang tertahan menyebabkan tumbuhnya kista. Selain ditandai dengan rasa sakit atau pegal-pegal usai bercinta, kista bartholin juga menyebabkan gejala lainnya.
Seperti kemerahan dan bengkak di sekitar bibir vagina, teraba benjolan kecil yang tidak terasa sakit pada salah satu sisi bibir vagina, vagina membengkak, atau keluar nanah dari benjolan atau kista.
Jika Anda sering mengeluhkan vagina pegal-pegal setelah bercinta, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui penyebab pasti kondisi tersebut.
Wajib Membersihkan Alat Vital Seusai Hubungan Intim
Seperti dilansir oleh tribunjateng.com dari thehealthsite, inilah sebabnya mengapa Anda harus mencuci penis atau vagina setelah melakukan hubungan intim:
1. Untuk menghindari penumpukan smegma
Baca Juga: JANGAN Nekat Sentuh 3 Bagian Tubuh Istri Berikut Jika Ingin Hubungan Intim Makin Membara
Smegma adalah penumpukan sel kulit mati, minyak, dan berbagai cairan di ujung penis atau di lipatan vagina.
Meskipun smegma tidak berbahay, pembentukan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
Mencuci alat kelamin secara teratur untuk menghindari pembentukan itu. Namun, jika mencuci secara teratur tidak membantu kondisi tersebut, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
2. Untuk mencegah infeksi
Setelah berhubungan intim, sejumlah semen akan terperangkap di bawah kulit khatan yang dapat menyebabkan infeksi.
Mencuci alat kelamin setelah berhubungan seks itu penting untuk mengusir kuman.
Kebiasaan kebersihan pasca-koital yang buruk dapat menyebabkan infeksi jamur pada pria dan wanita.
Infeksi jamur dapat menyebabkan bau tidak sedap disertai dengan rasa tidak nyaman seperti gatal dan sakit.
3. Untuk menghilangkan bau genital
Setelah sesi ‘panas’ dengan pasangan, keringat pada penis atau vagina dapat membuatnya bau sangat buruk. Jadi, Anda perlu mencuci dengan baik.
Anda dapat mencoba dan menambahkan yogurt dalam makanan sehari-hari, karena probiotik dalam yogurt akan menjaga keseimbangan pH Anda.
Baca Juga: 5 Hal Tentang Hubungan Intim yang Kerap Jadi Pertanyaan, Ketahui Jawabannya Berikut Ini
Atau, minum jus cranberry dapat membantu mengurangi bau genital karena sifat antioksidannya akan menghambat pertumbuhan bakteri.
Namun, jika baunya masih terus ada, itu berarti menjadi tanda infeksi yang tersembunyi, dan Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
4. Untuk mencegah kandidiasis vagina
Infeksi jamur ini terjadi ketika tingkat pH vagina meningkat (membuatnya kurang asam).
Keseimbangan pH setelah berhubungan seks karena penumpukan bakteri.
Jadi, bersihkan bakteri setelah berhubungan intim. GridPop.ID (*)