Tak hanya perempuan, laki-laki juga bisa mengalami ketidaknyamanan akibat terlalu sering berhubungan intim.
"Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, bahkan mungkin pula kesulitan buang air kecil," ungkap Ross.
4. Peregangan berlebihan pada vagina
Berbicara soal ukuran penis, lebih besar tidak selalu lebih baik, apalagi jika sering berhubungan intim.
Meskipun penis yang lebih tebal mungkin membuat vagina terasa lebih penuh, peregangan yang berlebihan bisa menyakitkan dan tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan robekan pada vagina.
5. Infeksi kandung kemih dan vagina
Semakin banyak melakukan hubungan intim, semakin besar pula risiko infeksi kandung kemih dan vagina.
Hal ini disebabkan keseimbangan pH alami vagina yang terganggu ketika bakteri dari vagina dan anus masuk ke dalam kandung kemih.
Untuk membantu mencegahnya, biasakan mengosongkan kandung kemih setelah melakukan penetrasi seksual dengan pasangan.
Dalam beberapa kasus, efek samping dari terlalu sering berhubungan intim mungkin membutuhkan perhatian medis.
Jika Anda mengalami keluarnya cairan yang tidak normal, perdarahan yang tidak biasa atau terus-menerus, robekan, nyeri saat buang air kecil, atau nyeri vulva yang terus-menerus, periksakanlah diri ke dokter.
Jika kondisi tersebut tidak terjadi tetapi Anda merasa sudah berlebihan, cobalah ambil jeda satu atau dua hari.
Namun, jika Anda tak merasakan masalah atau ketidaknyamanan apa pun kecuali kepuasan setelah banyak berhubungan intim, tak masalah untuk melanjutkannya.
"Selama ada pelumasan yang tepat dan jeda konsensual, maka tidak ada yang membahayakan."
"Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan, terutama selama keintiman. Jadi, bersikap jujur dan nyaman dengan pasangan bisa memastikan hubungan intim yang sehat dan memuaskan," ungkapnya. GridPop.ID (*)