GridPop.ID - Kasus kabakaran bukit Teletubbies Bromo karena proses foto prewedding menggunakan flare masih terus menjadi perhatian masyarakat.
Terbaru, pihak Wedding Organizer yang menyebabkan kebakaran bukit Teletubbies Bromo bakal mempolisikan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Melansir dri laman tribunnews.com, langkah hukum ini dibenarkan oleh Mustadji, kuasa hukum tersangka manajer wedding organizer (WO) dan lima saksi kebakaran taman nasional itu.
Mustadji yang ditunjuk oleh tersangka untuk menjadi kuasa hukumnya berencana melaporkan petugas TNBTS pada Senin (18/9/2023) mendatang sekitar pukul 10.00 WIB.
“Saya juga akan memberikan pembelaan kepada tersangka, kalau itu harus dilanjut di peradilan. Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan” ujar Mustadji, Jumat (15/9/2023) saat dikonfirmasi Kompas.com.
Diketahui, calon pengantin sendiri berstatus sebagai saksi atas kasus kebakaran tersebut.
Pengantin pria sendiri juga sudah mengungkapkan permohonan maafnya di depan publik.
Calon pengantin pria yang berstatus saksi kebakaran Bukit Teletubbies Bromo berinisal HP (38) meminta maaf pada publik. HP juga mengaku telah berupaya memadamkan api sesaat setelah kebakaran terjadi akibat flare dari aktivitas foto prewedding.
"Kejadian ini tak sengaja. Saat kejadian kami sudah berusaha memadamkan kebakaran Bromo dengan air mineral kemasan sebanyak lima botol," katanya saat meminta maaf di hadapan warga Tengger, Jumat (15/9/2023), seperti dilansir dari Surya.
Namun menurutnya, upaya memadamkam api tidak membuahkan hasil. Kebakaran pun meluas.
"Dengan segala keterbatasan kami dan kondisi saat itu angin sangat kencang ditambah rumput kering, kami tak dapat memadamkan," lanjutnya.
HP mengaku kebakaran tersebut menjadi pelajaran bagi dirinya serta para kru yang terlibat dalam aktivitas foto prewedding tersebut.
Mewakili para kru, warga Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur tersebut meminta maaf.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Tengger, tokoh adat Tengger, presiden, wakil presiden, menteri, Pemprov Jatim, Pemkab Probolinggo dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia," katanya.
"Kami dan manajer WO yang kini ditahan mohon maaf sebesar-besarnya," ujarnya. Adapun lima orang yang menjadi saksi dalam kasus kebakaran ini adalah calon pengantin pria HP (30), calon pengantin wanita PMP (26).
Lalu kru wedding organizer MGG (38), ET (27), dan perias AAV (34). Ketiga kru tersebut merupakan warga Kota Surabaya, Jawa Timur. GridPop.ID (*)