Perjumpaan dengan suami bahkan bisa dihitung dengan jari.
Dikatakan oleh Elsa, dirinya bertemu dengan suami hanya 4 kali selama 9 bulan dia mengandung.
"Selama mengandung 9 bulan mungkin cuma 4 kali kita berjumpa, dan di sini aku mengandung sendirian harus berjauhan dan aku terima semua ini," jelasnya.
Layaknya istri yang ditinggal lama, Elsa tidak kuat karena menjalani hubungan pernikahan jarak jauh dengan suaminya.
"Lagi dan lagi menyalahkan diri sendiri, dan selalu bilang aku gak akan kuat untuk jalani ini semua.
Harus selalu berpisah karena suami harus kerja," katanya.
Meski sempat mengeluh kesepian, namun pada akhirnya kebahagiaan itu datang juga.
Siapa sangka, suaminya bersama istri pertama datang ke Indonesia.
Kedatangan suami dan istri pertama yang dipanggilnya Umi itu untuk menemaninya melahirkan.
Elsa melahirkan seorang anak yang dinamainya Mica.
"Sehat ya abi, semoga Allah beri kebahagiaan pada abi.
Ini kan yang abi harapkan selama 37 tahun, abi harus merasakan kebahagiaan ini lebih lama, abi orang baik," tutur Elsa usai melahirkan anak pertama.
Karena sudah tidak kuat menjalani pernikahan jarak jauh di saat baru punya bayi, Elsa menyusul suami dan istri pertama ke Malaysia.
Saat pergi ke Malaysia itu, Mica baru berusia 40 hari.
Tetapi Elsa sangat bersyukur karena istri pertama menerimanya dengan hangat saat tiba di Malaysia.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul "KISAH Gadis Indonesia Jadi Istri Kedua Pria Malaysia, Seminggu Menikah Sudah Rasakan Getirnya: Berat"
(*)