"Padahal, jika dikonsultasikan kepada ahli, disfungsi ereksi bisa segera diatasi," ujar dr. Heru H. Oentoeng, M.Repro, Sp.And, FIAS , FECSM di acara diskusi 'Papa Keras, Mama Puas, Hidup Berkualitas!".
Kendati demikian, Survei Harris Interactive turut menunjukkan bahwa 59 persen pria dengan ereksi sub-optimal merasa konsumsi obat farmasi bisa meningkatkan kekerasan ereksi dan buat pasangan lebih puas.
dr. Nugroho Setiawan, Sp. And., dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta, mengatakan bahwa disfungsi ereksi tak hanya soal Mr. P yang tak bisa bangun saja, tetapi juga kelamin pria yang lemah atau loyo.
“Jadi, ukuran disfungsi ereksi bukan cuma bisa tidaknya penis masuk ke Miss V saja, tapi apakah si Mr. P ini bisa keras dengan sempurna atau tidak.
Kalau hanya cukup untuk penetrasi ke Miss V itu seperti sosis ibaratnya. Pasti tidak memuaskan,” ujar dr.Nugroho.
Apabila pasangan mengalami gangguan dan tanda-tanda disfungsi ereksi, hindari memarahi, mencaci atau menekannya.
Tapi lebih baik jika ajak pasangan bicara lalu berkonsultasi dengan ahlinya.
“Banyak pasien yang pria ini datang dipaksa istrinya karena disfungsi ereksi. Dia bilang si istri enggak nyaman.
Jadi dia yang ngejar-ngejar untuk diobati. Ya, itu kan untuk problem bersama, pria perlu berubah juga kan untuk istrinya,” ungkap dr. Nugroho.
Penyebab Disfungsi Ereksi
Mengutip Kompas.com, Spesialis Urologi di Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof dr Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD, dalam webinar, Minggu (3/4/2022) membeberkan penyebab disfungsi ereksi.