Ia tetap berjuang dan percaya jika usaha tak pernah mengkhianati hasil, dan rezeki pasti selalu ada.
"Tetap mama syukuri saja karena Alhamdulillah sekarang ini kalau ramai dan laku itu bisa dapat Rp 1 Juta sehari, tetapi kalau sepi paling hanya Rp 500 ribu," katanya.
Ditanya soal harga pinang yang dijualnya, Mama Salma menuturkan untuk pinang 1 tumpuk (15 buah) dijual dengan harga Rp 10.000.
Sementara dikatakannya, kalau 1 ikat sirih (7 buah) biasanya dijual dengan harga Rp 10.000.
"Paling laku misalnya kalau kapal putih (Kapal PT Pelni) masuk ke Pelabuhan, maka itu ramai sekali yang beli," ungkapnya.
Mama Salma berharap wilaya tempatnya tinggal selalu aman agar bisa terus bekerja mencari rezeki.
"Kita masyarakat kecil berharap supaya kota ini tetap aman, karena kalau aman terus kan kita tidak takut mau jualan, mau keluar, mau bepergian begitu," pungkasnya.
Mengenal Tradisi Menyirih serta Manfaatnya
Mengutip Kompas.com, Tradisi menyirih atau menguyah sirih merupakan tradisi mengunyah bahan-bahan nyirih.
Secara umum ada tiga bahan-bahan sebagai unsur utama dari bahan nyirih, yakni pinang, daun sirih, serta kapur sirih.
Kapur sirih sering disebut juga injet. Di setiap daerah, tradisi menyirih memiliki makna yang berbeda-beda, namun secara umum tradisi ini membawa nilai kebaikan.