Find Us On Social Media :

Cerita Berdirinya Yayasan Yosef yang Diduga Jadi Pemicu Kasus Subang Terungkap, Tuti dan Amalia Ternyata Sempat Menentang

By Luvy Octaviani, Senin, 6 November 2023 | 19:14 WIB

Yayasan Bina Prestasi Nasional

GridPop.ID - Kasus subang yang menewaskan Tuti dan Amalia diduga dipicu karena Yayasan Yosef.

Untuk diketahui, yayasan tersebut diduga jadi pemicu kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu.

Dua tahun berlalu, penyidik akhirnya membuka ruang soal motif pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terkait penguasaan yayasan tersebut.

Sebab usut punya usut, ada dana miliaran rupiah yang mengalir ke Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Dugaan soal yayasan jadi pemicu pembunuhan Tuti dan Amalia sempat diurai oleh mantan bendahara yayasan, Dedi.

Melansir dari laman tribunnewsbogor.com, dalam kanal Youtube Heri Susanto, Dedi bahkan blak-blakan mengurai rincian dana BOS yang didapat pihak sekolah guna yayasan Yosef menjalani program pendidikan.

Diungkap Dedi, ada tiga tahapan cairnya dana BOS untuk kepentingan siswa SMK di yayasan milik Yosef.

Bahkan setelah kematian Tuti dan Amalia, dana BOS tersebut kembali dicairkan oleh pihak yang diduga Yosef.

"(Total dana BOS untuk yayasan di tahun 2021 adalah) Rp1,3 miliar, ini belum tambahan lagi BOSDA dari Pemda, nilai Rp97 juta," kata Dedi.

Karenanya, Dedi pun meyakini motif kasus Subang adalah lantaran yayasan.

"Ya motifnya pasti yayasan, karena harta," ujar Dedi.

Baca Juga: 'A Papa agak Beda yah' Yoris Ceritakan Respon Guru di Yayasan Lihat Kelakuan Yosef

Atas dugaan itu pula lah polisi akhirnya melakukan penyelidikan terhadap yayasan tersebut.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan bahkan telah berkoordinasi dengan pihak bank untuk membuka buku rekening Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Kita akan komunikasi dengan bank untuk membuka buku rekening sekaligus aliran ke mana," ujar Kombes Pol Surawan dilansir dari Tribun Jabar.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami apakah Yayasan tersebut dijadikan sebagai alat untuk tindak pidana pencucian uang atau tidak.

Asal Muasal Yayasan

Sementara pihak kepolisian masih terus menyelidiki kaitan antara yayasan dengan kasus Subang, baru-baru ini pihak Yoris mengurai pernyataan mengejutkan.

Lewat pengacaranya, pihak Yoris mengungkap fakta soal asal usul berdirinya yayasan yang kini tengah diusut polisi tersebut.

Ternyata yayasan tersebut dibangun dan didirikan oleh Yosef.

"Yoris itu bercerita ke saya bahwa yayasan itu memang yang membuatnya ayahnya, tersangka Y (Yosef)," kata Leni Anggraeni pengacara Yoris dalam wawancara bersama Tribun Jabar.

Namun di awal rencana Yosef untuk membangun yayasan, Tuti Suhartini dan Amel tak merestuinya.

Berbeda dengan Tuti, istri muda Yosef justru mendukung keinginan Yosef untuk membangun Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: Bukannya Berduka, Yosep Ternyata Malah Sibuk Cairkan Uang Yayasan Setelah Tuti dan Amalia Meninggal, Yoris Bongkar Fakta Ini

"Jadi bu Tuti dan Amel itu enggak setuju dengan adanya yayasan, awalnya. Tapi akhirnya terbentuklah yayasan itu memang ada andil dari bu Mimin," pungkas Leni.

Tak cuma mendukung, Mimin bahkan berkorban banyak untuk yayasan.

Bukan cuma menjual perhiasan, Mimin sampai merelakan tanah milik keluarganya untuk didirikan sekolah yang dinaungi yayasan milik Yosef.

"Itu dibuat yayasan setelah menikah. Menurut keterangan Yoris, yayasan itu terbentuk memang ada andil tersangka M. Bahkan tanah yang di dalam yayasan itu dibeli dari keluarga M (Mimin). Yoris kata papanya," ungkap Leni.

Usai yayasan tersebut didirikan, Mimin dan Yosef lah yang menguasainya.

Termasuk dengan dana BOS yang masuk ke sekolah dengan nominal fantastis.

"Setelah terjadi adanya yayasan, saat itu dikuasai Mimin dan Yosef. Dan terkait dana BOS itu Yosef yang mengelola," imbuh Leni.

Tapi andil dan pengorbanan yang besar untuk yayasan nyatanya tak menjamin Mimin langgeng berkuasa di sana.

Sebab secara mendadak, Yosef justru memasukkan istri sah dan keluarga intinya ke dalam struktur yayasan.

Yoris sang anak tertua didapuk jadi ketua yayasan, sementara istri dan anak bungsunya, Tuti dan Amalia jadi bendahara serta sekretaris.

"Setelah itu Pak Yosef membuat akta, Yoris lah jadi ketua yayasan. Selanjutnya Tuti sebagai bendahara, Amel sebagai sekretaris dan merangkap bendahara sekolah," pungkas Leni Anggraeni.

Baca Juga: Merinding, Dokter Hastry Sebut Diberi Petunjuk Oleh Tuti dan Amalia Lewat Mimpi untuk Lakukan Ini: Korban Datang....

Di momen itulah awal mula Yosef kerap berkonflik dengan Tuti dan Amel.

Yosef sering bertengkar dengan Tuti gara-gara masalah yayasan.

Terlebih sejak Tuti memegang kuasa penuh atas yayasan, Yosef kerap bermesraan dengan Mimin sang istri muda.

"Semenjak kejadian itu sering terjadi percekcokan masalah gaji. Sebelumnya juga sering cekcok, namanya mama (Tuti) dikhianati. Kata (Yoris) 'Aa pernah marah, mukul golok ke motor gara-gara mamah nangis melihat Y dan M (Yosef dan Mimin) boncengan'," akui Yoris.

Di momen pertengkaran kedua orangtuanya, mendiang Amel lah diakui Yoris yang kerap melawan Yosef.

Terlebih Amel ikut menguasai yayasan tersebut bersama sang mama, Tuti Suhartini.

"Bendahara itu bu Tuti. Jadi keuangan itu yang menguasai Tuti dan Amalia, di situ lah ribut. Amel itu sering kalau menurut keterangan Yoris itu (Amel) sering melawan (Yosef)," kata Leni Anggraeni berdasarkan cerita Yoris.

Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, kepolisian sendiri sudah melakukan pra-rekonstruksi kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang juga dikenal sebagau Kasus Subang.

Melansir dari laman kompas.com, Kepala Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengatakan prarekonstruksi kasus Subang setidaknya sudah bisa mengungkap tabir kelam pembunuhan Ibu dan Anak yang sudah 2 tahun tak terungkap.

"Tadi prarekonstruksi juga turut dipantau oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jabar dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," ujar Surawan kepada awak media, Kamis (2/11/2023).

"Adegan-adegan prarekontruksi tersebut sesuai apa yang dilihat oleh Danu langsung saat di TKP, " kata Surawan. Dikatakan Surawan, hanya sekitar 94 adegan yang berhasil dilihat oleh Danu dalam peristiwa tersebut. GridPop.ID (*)