GridPop.ID - Alasan Yoris meninggalkan Yayasan Bina Prestasi Nasional akhirnya mulai terkuak.
Sempat menjadi ketua yayasan tersebut, Yoris diketahui meninggalkan yayasan setelah kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terjadi.
Setelah meninggalkan yayasan milik orang tuanya tersebut, Yoris sempat ditawari kembali oleh Yosef untuk menjadi pengurus yayasan.
Sebelumnya bahkan terkuak ada kejanggalan soal dana BOS yayasan yang dikelola tersangka Yosef dan keluarga korban.
Persoalan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef itu pun diduga sebagai salah satu motif pembunuhan Tuti dan Amalia.
Terbaru, kini sosok Yoris pun terseret dalam persoalan yayasan tersebut.
Hal itu lantaran Yoris dicurigai terlibat dalam penyelewengan dana Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Selain itu, keputusan Yoris yang meninggalkan yayasan setelah pembunuhan Tuti dan Amalia jadi sorotan.
Menanggapi soal tersebut, kuasa hukum Yoris, Leni Anggraeni buka suara dalam wawancara khusus dengan Tribunjabar.id, beberapa waktu lalu.
Leni Anggraeni membenarkan Yoris meninggalkan yayasan setelah kasus pembunuhan ibu dan adiknya.
“Memang Yoris itu meninggalkan yayasan saat itu,” ungkap Leni Anggraeni, dikutip Tribunjabar.id, Senin (6/11/2023).
Namun, lebih lanjut Leni mengungkap alasan Yoris meninggalkan yayasan usai kasus Subang tersebut.
Berdasarkan pengakuan Yoris, Leni mengatakan bahwa anak Yosef tersebut trauma.
Menurut Leni, trauma Yoris soal yayasan tersebut karena was-was akan dijadikan target pembunuhan selanjutnya.
“Apa alasannya, pertama karena dia trauma dengan yayasan ini,”
“Bisa saja dia dijadikan target pembunuhan berikutnya, A Yoris sudah mulai curiga mungkin gara-gara yayasan (pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi),” ujar Leni.
Leni juga menceritakan usai kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, Yoris pun pergi ke rumah mertuanya.
Bahkan sejak ibu dan adiknya jadi korban pembunuhan kasus Subang, Yoris enggan mengurus yayasan tersebut.
Sebelumnya Yoris mengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional sebagai Ketua Yayasan.
Setelah kasus Subang, Yoris tak lagi menjabat posisi tersebut dan memutuskan vakum.
Selain itu, Yoris juga dinonaktifkan oleh Yosef dalam pengurusan yayasan yang sebelumnya ikut dikelolanya.
Baca Juga: 50 Persen Istri Anggap Aktivitas Seks sebagai Beban, dr Boyke Ungkap Penyebab Wanita Sulit Orgasme
Namun, beberapa bulan belakangan kata Lenit, Yoris dirayu untuk kembali mengurus yayasan Yosef, ayahnya tersebut.
Leni mengatakan ada seseorang yang merayu Yoris memintanya menjadi kepala sekolah.
Sementara posisi Ketua Yayasan sebelumnya dijabat Yoris diambil alih oleh Yosef.
Namun, peralihan jabatan tersebut terjadi usai pembunuhan Tuti dan Amalia.
Selain itu, yayasan dan sekolah dikelola Yosef tetap terbengkalai.
Leni mengatakan sejak kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia, para siswa menjadi takut untuk bersekolah di sana.
Pihaknya pun tak menampik kondisi yayasan dan sekolah milik Yosef itu terbengkalai.
Bahkan operasional yayasan Yosef tersebut dibekukan pihak dinas terkait sementara waktu.
Tak sampai di sana, Leni mengungkap fakta mengejutkan soal akhirnya yayasan milik Yosef dibekukan.
Leni menduga persoalan yayasan ikut dikuak setelah ada laporan dari warga sekitar.
Bahkan Leni mengatakan salah satu mantan pegawai Yosef itulah yang melaporkan persoalan yayasan tersebut.
“Mungkin ini karena ada aduan dari kepala sekolah dari yang sebelumnya, Pak Dedi, padahal kan Pak Dedi ini orang Pak Yosef,” papar Leni.
Baca Juga: Saingi Pengantin Wanita, Dandanan Ibu dan Kakak Mempelai Pria Jadi Sorotan
Persoalan tersebut, Leni menilai saksi Dedi tersebut juga punya andil sebagai kepala sekolah.
Namun, Leni mengungkap fakta peran Yoris di Yayasan Yosef tersebut hanya sekadar menerima gaji.
“Jadi kalo Yoris ini kan sebenarnya, dia cuma tahunya terima gaji, yang ngurus lain-lain orangnya papah katanya,” ujar Leni.
Leni pun keheranan saat ditanya soal pendidikan kepada Yoris yang serba tidak tahu.
Bahkan soal pencairan dana yang sempat dibahas dalam kasus Subang tersebut Yoris hanya mengetahui.
Leni memaparkan data semasa Tuti dan Amalia masih hidup sempat ada pencairan dana di yayasan.
Namun, setelah kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, pencairan dana dilakukan oleh Yosef dan kepala sekolah yang saat itu masih dijabat Wahyu.
Bahkan Leni mengungkap pencairan dana yang dilakukan Yosef tersebut senilai Rp 77 juta.
Menutur keterangan Yoris, Yosef mengaku mencairkan dana BOS yayasan tersebut untuk membayar pengacara.
Oleh karena itu, Yoris mempertanyakan tindakan Yosef tersebut.
“Setelah kejadian pembunuhan kok sibuk nyari pengacara kata Yoris,” ujar Leni ungkap keheranan Yoris.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Alasan Yoris Ogah Urus Yayasan Milik Yosef usai Tuti dan Amel Tewas, Takut Jadi Sasaran Pembunuhan?"
GridPop.ID (*)