GridPop.ID - Tak banyak yang tahu bahwa selingkuh memiliki dampak bagi psikis korbannya.
Ya, perselingkuhan adalah hal yang menyakitkan.
Rasa percaya pada pasangan akan hancur seketika.
Maka tak heran korban perselingkuhan akan memilih untuk mengakhiri hubungan ketimbang makan hati.
Tapi bukan hal yang mudah menyembuhkan luka usai diduakan pasangan.
Lantas masihkah kamu tega menduakan pasanganmu?
Mengutip Stylo.ID, berikut perasaan yang dirasakan seseorang ketika diselingkuhi pasangannnya.
Bertanya-tanya Letak Kesalahannya
Berdasarkan seseorang yang sudah pernah merasakan diselingkuhi, saat mendapati pasangannya berkhianat mereka langsung bertanya, 'apakah ada yang salah di diriku?'.
Alih-alih melihat apa yang sudah pasangan lakukan, mereka justru mempertanyakan hubungannya selama ini.
Meski hal tersebut tidak sehat, itu merupakan reaksi alami bagi banyak orang.
Baca Juga: Oki Agustina Mantap Gugat Cerai Gunawan Dwi Cahyo, Kiesha Alvaro: Kecewa Pastilah
Hilang Rasa Percaya Pada Pasangan
Rasa percaya yang semula terbangun akan hilang sekejap.
Bahkan butuh waktu yang lama untuk membangun kepercayaan itu lagi.
Hal yang diharapkan dari pasangan yang dikhianati adalah sikap jujur dan pembuktian bahwa pasangan yang berkhianat tidak akan mengulanginya lagi.
Harga Diri Terpukul
Reaksi alami yang akan muncul yakni korban perselingkuhan akan membandingkan dirinya dengan wanita atau pria selingkuhan pasangan.
Orang yang dikhianati akan mulai memandang rendah diri mereka sendiri, seperti membandingkan penampilan atau bentuk tubuh.
Mempertanyakan Masa Depan
Hubungan yang sudah berjalan lama akan membuat korban perselingkuhan bertanya-tanya nasib kisahnya.
Sebelum memikirkan ini, ada baiknya orang yang dikhianati memulihkan dirinya sendiri.
"Setelah putus, orang-orang harus mengharapkan gejala setelahnya selama sekitar 6 bulan dan meningkatkan perawatan diri dan dukungan sosial selama masa ini," tutur psikolog Dr. Wyatt Fisher, melansir Elitedaily.com.
Sayangnya tidak ada waktu standar untuk masa pemulihan diri tersebut, sebab setiap orang berbeda dan setiap hubungan punya intensitas yang bervariasi.
Hal yang dapat dilakukan adalah tetap kuat, memanjakan diri dan mencari bantuan atau bimbingan dari ahli jika memerlukannya.
Haruskah Memberi Kesempatan Kedua Pada Pasangan yang Selingkuh?
Mengutip Verywellmind via Kompas.com, terdapat sejumlah pertimbangan yang harus dipikirkan baik-baik sebelum memberi kesempatan kedua bagi pasangan yang selingkuh, yaitu:
- Pertanyaan untuk dipertimbangkan
- Apakah ini kali pertama pasangan selingkuh?
- Apakah pasangan menganggap selingkuh sebagai masalah?
- Apakah pasangan siap bertanggung jawab akibat perbuatannya?
- Terlepas dari alasan perselingkuhan, akankan pasangan menerima perubahan dalam perilaku kita?
- Sudah yakin pasangan benar-benar menyesal?
- Akankah pasangan menghadiri konseling pernikahan?
Baca Juga: 'Beta Malu' Video Syur Bacaleg di Ambol Tersebar, Istri Pergoki Komunikasi dengan Pelakor
- Apakah hubungan dengan selingkuhannya telah terputus?
- Jika orang itu adalah rekan kerjanya? Sudahkah dibahas bagaimana caranya dalam menjaga profesionalitas?
- Apakah sejauh ini hubungan kita dengan pasangan terasa memuaskan atau bahagia?
- Apakah hubungan ini layak diselamatkan?
- Apakah kasus perselingkuhan ini selamanya bakal menghantui pikiran kita?
- Bisakah benar-benar memaafkan pasangan?
- Apakah kita mempertimbangkan untuk membalas dendam?
- Apakah keluarga dan teman mendukung upaya pemulihan hubungan atau menghambat prosesnya?
- Apakah pasangan bersedia belajar dair kesalahan dan belajar cara menyelesaikan masalah mendasar?
Jika sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, diskusikan dengan konselor pernikahan atau pihak netral.
Mereka mampu membantu mengevaluasi situasi.
- Perhatikan Tandanya
Berpikirlah dua kali untuk memberikan kesempatan kedua ketika:
- Pasangan berselingkuh dengan mantan kekasihnya
- Perselingkuhan terjadi dan berjangka panjang
- Pasangan tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf
- Perselingkuhan terjadi di awal hubungan
- Kecurangan yang dilakukan bersifat serial atau berkelanjutan
- Pasangan menjadi kasar atau suka mengontrol
Meski sulit diterima, tidak semua hubungan bisa didamaikan.
GridPop.ID (*)