Dengan kata lain, setiap keputusan dan tindakan yang diambil dianggap sebagai bagian dari narasi atau cerita pribadi yang sedang dibangun.
Contoh For the Plot
Misalnya, setelah beberapa bulan berpisah dengan mantan pacar, kamu yang biasanya menghindari konfrontasi tiba-tiba memutuskan untuk mengirim pesan dan membuka percakapan dengan mantan.
Dalam konteks ini, kamu tersebut membuat keputusan sadar untuk menghubungi mantan pacarmu sebagai bagian dari "plot" hidupmu.
Meskipun menyadari potensi hasil yang tidak pasti, kamu melihat dirimu sebagai karakter utama yang berani mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan "plot" hubungan kalian.
Mungkin ini adalah upaya untuk mendapatkan penjelasan, memahami perasaan masing-masing, atau bahkan memulai kembali persahabatan.
Dengan cara ini, kamu tengah mengambil peran sebagai penulis cerita pribadi, menciptakan momen yang mungkin memengaruhi perkembangan karakter dan hubungan di masa depan.
Namun terkadang, 'for the plot' juga hanya digunakan sebagai alasan untuk menutupi motif utama.
Misalnya ada seseorang yang mengatakan, "I texted my ex last night. I don't miss him, I'm just doing it for the plot."
Artinya, "Aku mengirim pesan teks pada mantanku semalam. Aku tidak merindukannya, aku melakukannya untuk alur cerita."
Saat orang itu mengatakan, "Aku tidak merindukannya," itu mungkin sebuah kebohongan.
Ia sebenarnya merindukan mantannya, tapi for the plot digunakan sebagai alasan.
Sebagai tambahan, dengan begitu banyak istilah yang terus muncul dan berkembang di platform ini, istilah "For the Plot" adalah contoh bagaimana bahasa dan budaya internet terus berkembang, menciptakan simbol dan kode unik yang memungkinkan komunikasi yang cepat dan bermakna di antara para pengguna TikTok. GridPop.ID (*)