Meski merasa seolah-olah hotel menjadi milik mereka sendiri, Cameron juga menceritakan pengalaman menakutkan karena menjadi satu-satunya tamu bersama istrinya.
"Awalnya, ini saya anggap sebagai sebuah lelucon... tapi ini lebih terasa seperti sebuah episode dari Black Mirror," kata Cameron.
Cameron kemudian memutuskan untuk mencari siapa pun atau seseorang yang juga tinggal di resort tersebut.
Ia mencari dari atas hingga bawah, tetapi usahanya sia-sia.
"Setiap kali saya melihat seseorang yang tidak mengenakan seragam putih, saya bersemangat, lalu menyadari, bahwa hanya ada orang-orang yang bekerja."
"Dan sekali lagi, itu cukup keren, sampai akhirnya menjadi sebuah mimpi buruk," ungkap Cameron.
Setelah menyadari bahwa mereka berdua adalah satu-satunya tamu di Grand Velas Boutique Los Cabos, Cameron mulai memikirkan logistik keuangan untuk menjaga resort tersebut.
"Bagaimana tempat ini membayar semua lampu ini?" katanya di salah satu bagian video.
"Bagaimana lubang api ini dinyalakan sepanjang hari, sepanjang malam untuk kita? Siapa yang membayar semua ini? Seluruh kerajaan ini hanya untuk kita."
Cameron kemudian diwawancarai oleh New York Post, dan pihak resort menyatakan bahwa mereka mampu mengakomodasi apa pun yang terjadi.
"Velas resortts beroperasi 100 persen terlepas dari jumlah tamu sebenarnya yang menginap di properti tersebut."