Find Us On Social Media :

Sikat Gigi Saat Puasa Bikin Batal? Berikut Ini Penjelasan Ustaz

By Luvy Octaviani, Sabtu, 16 Maret 2024 | 04:13 WIB

Ilustrasi sikat gigi

Bahkan hukumnya mustahab (disukai ) khususnya pada pagi hari setelah bangun dari tidur dan ketika berubah bau mulut.

Imam Syafii memakruhkan penggunaan siwak bagi orang yang berpuasa setelah tergelincir matahari (waktu zuhur ) , sebagaimana yang telah diterangkan lewat hadits Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah Subhanahu wa ta’ala daripada bau kasturi (jenis minyak wangi yang sangat disukai oleh Nabi).

Dan ini merupakan makna yang baik meskipun mungkin orang tidak dapat menciumnya (bau mulut orang yang berpuasa tadi).

Dan jika orang yang berpuasa tersebut bermu’amalah dengan orang lain maka lebih utama baginya merubah bau mulutnya meskipun matahari telah tergelincir (lewat waktu dzuhur ), untuk menjaga orang lain agar tidak terganggu dengan bau mulutnya.

Dalam aturan fiqih disebutkan “Dar’ul mafaasid muqoddam ‘ala jalbil mashaalih “ (menghindari dan menjauhi kemafsadatan/kerusakan didahulukan dari mengambil manfa’at).

Wallahu A’lam...

Puasa Ramadan

Baca Juga: 20 Quotes Islami sebagai Penyemangat bagi Anak-anak agar Sukses Puasa Penuh di Bulan Ramadan Ini

Dikutip oleh kompas.com dari Encyclopaedia Britannica, Ramadan atau Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam yang merupakan bulan suci puasa dengan lama periode 29-30 hari. Ramadan adalah periode penebusan yang dikenal dengan istilah Arab shaum yang artinya menahan diri.

Kebanyakan orang memahami shaum sebagai kewajiban untuk berpuasa selama bulan Ramadan.

Puasa Ramadan adalah puasa yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadan dengan tidak makan dan minum selama siang hari.

Puasa adalah salah satu rukun Islam (lima prinsip dasar agama Islam). Padahal bila ditafsirkan secara luas, shaum adalah kewajiban menahan diri antara fajar hingga senja dari makanan, minuman, dan semua bentuk perilaku dan pemikiran yang tidak murni atau hawa nafsu.

Dengan demikian, niat jahat, kata-kata kasar dan perbuatan buruk sama-sama bisa membatalkan pahala puasa sebagaimana makan dan minum. GridPop.ID (*)