Find Us On Social Media :

Jadi Simbol Status, Viral Jasa Sewa Lanyard Pegawai Kantor Ternama untuk Dipakai saat Bukber, Ini Kata Sosiolog

By Luvy Octaviani, Jumat, 5 April 2024 | 12:44 WIB

viral jasa sewa lanyard saat bukber, ini penjelasan sosiolog

GridPop.ID - Buka bersama atau bukber memang menjadi salah satu ciri khas Bulan Suci Ramadan.

Melansir dari laman tribuntrends.com, Bukber alias buka bersama jadi agenda banyak orang saat bulan puasa.

Mereka bakal bertemu keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat azan magrib berkumandang.

Buka puasa bersama seolah sudah menjadi tradisi sebagian besar orang Indonesia.

Acara ini juga bisa menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan keluarga, teman, atau kerabat yang sudah lama tidak berjumpa.

Poin plusnya, suasana bakal terasa lebih hangat karena bisa berbincang sambil berbuka puasa.

Namun, tak jarang ajang bukber juga dijadikan sebagai arena pamer jabatan.

Bahkan, baru-baru ini viral jasa sewa lanyard pegawai kantor ternama untuk dipakai saat bukber.

Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, lanyard merupakan tali yang dikalungkan di leher sebagai tempat tanda pengenal seorang pegawai.

Saat ini tipe-tipe lanyard bergantung pada dimana mereka bekerja, akan tertulis pada tali pengait kartu identitasnya.

Media sosial X, dulunya Twitter, ramai membahas soal jasa sewa lanyard untuk dipakai saat buka puasa bersama (bukber) di momen Ramadan 2024.

Baca Juga: Sering Jadi Backsound Tren Bukber yang Viral di TikTok, Ini Dia Lirik Lagu Maulana Ya Maulana - Opick

Lanyard adalah tali dilengkapi logo dan tulisan yang digunakan untuk menggantungkan ID card atau kartu identitas karyawan sebuah perusahaan.

Adapun lanyard yang disewakan merupakan lanyard dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, PLN, BRI, dan sebagainya.

Lanyard dari perusahaan bank swasta ternama di Indonesia, BCA, juga tersedia untuk disewa.

"Td yg seliweran ini," tulis unggahan @nkrniavr, Senin (1/4/2024).

Penjelasan Sosiolog

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menyampaikan, jasa sewa lanyard untuk bukber merupakan fenomena yang unik.

Dalam ilmu sosiologi, fenomena tersebut disebut dengan atribut simbol status.

"Jadi (penggunaan lanyard) itu sebagai simbol status.

Tujuannya untuk menunjukkan kepada teman-teman yang hadir bahwa status dia sekarang lebih baik dari sebelumnya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/4/2024) malam.

Baca Juga: Viral Pedangang Nasi Goreng Akhirnya Bisa Ikutan Bukber, Haru Dagangan Diborong Teman Rp 1,5 Juta, Begini Kisahnya

Dalam berbagai kasus, penggunaan lanyard pada saat buka puasa bersama bisa saja hanya sebagai guyonan belaka. Namun, ada kalanya lanyard digunakan untuk mendapatkan modal simbolik yang lebih tinggi.

Modal simbolik adalah pengakuan dari orang lain mengenai reputasi dan martabat seseorang.

"Jadi kalau dia bisa memakai lanyard itu, dia akan tampak dan diakui memiliki kemapanan, memiliki masa depan yang baik, memiliki status yang terhormat," terang Drajat.

Simbol status tersebut diharapkan tidak hanya menjadi sebuah simbol pengakuan, tetapi juga membawa nilai manfaat lain, seperti kepercayaan.

Dengan munculnya kepercayaan, seseorang bisa menggunakannya untuk hal-hal lain, seperti kerja sama dan menarik lawan jenis.

Pergeseran simbol status

Lebih lanjut, Drajat menyampaikan, fenomena jasa sewa lanyard BUMN untuk bukber 2024 menunjukkan terjadinya pergeseran di masyarakat.

Jika dulu, status pegawai negeri sipil (PNS) menjadi pekerjaan yang diidam-idamkan dan dielu-elukan, kini masyarakat justru beralih ke perusahaan bonafide, seperti BUMN dan perusahaan swasta lainnya yang memberikan keuntungan gaji lebih tinggi.

"Kalau dulu kan guru, PNS, guru ngaji atau agamawan itu yang dihormati.

Sekarang arahnya lebih ke materialnya yang dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lebih mapan," ungkap Drajat.

Menurut dia, pergeseran tersebut terjadi akibat efek dari berkembangnya division of label atau pembagian kerja yang semakin terspesialisasi atau semakin rinci.

Baca Juga: Tren Dresscode Buka Puasa Bersama 2024 yang Viral di TikTok, Yuk Contek dan Jangan Sampai Telat Tahu!

Semakin tinggi spesialisasi atau kemampuan seseorang, maka semakin kuat kebutuhan untuk orang saling berhubungan.

"Dalam sosiologi disebut solidaritas organik.

Organik itu lebih mengarah pada apa yang bisa saya kerjakan bersama atau saya fungsikan bersama dia daripada solidaritas mekanik yang lebih mengarah kepada rasa senang rasa akrab," terang dia.

Pergeseran solidaritas inilah yang membuat orang lebih membutuhkan mendapat penilaian-penilaian simbolis terkait dengan pekerjaan untuk menggambarkan asal usul orang itu sendiri. GridPop.ID (*)