GridPop.id - Seorang pengemis yang sangat jauh dari kata miskin tiba-tiba viral di media sosial.
Pengemis ini sangat berbeda dengan yang kita temui sehari-hari.
Tak hanya penampilannya, tapi juga hartanya.
Dilansir dari akun Instagram @pojok_bogor Selasa (19/3/2019), seorang pengemis dikabarkan tajir namun sering minta-minta di persimpangan Yasmin, Bogor.
Dibilang tajir lantaran ia sering pulang pergi mengemis dengan menggunakan mobil mini bus.
Sosoknya pun menjadi viral di media sosial.
Karena keviralannya inilah akhirnya Satpol PP kota Bogor memburu bapak pengemis tajir tersebut.
Dan benar saja mereka mendapati pria tua pengemis hendak melakukan aksinya meminta-minta.
Pengemis itu tak melawan ketika ditangkap.
Petugas juga mendapati mobil milik pengemis di parkir (atau disembunyikan) di samping sebuah rumah.
Kini ia diamankan oleh Satpol PP Kota Bogor.
Dilansir Gridhot.ID dari TribunBogor.com Kamis (21/3/2019), setelah diamankan oleh Satpol PP dan dimintai keterangan diketahuilah identitas pengemis tajir ini.
Namanya Herman atau sering disapa Abah Nur.
Baca Juga : Tak Punya Ketertarikan Seksual, Perempuan Ini Tukarkan Suaminya dengan Suami Tetangga
Abah Nur adalah warga Cisauk, Camplang RT 5/ RW 1, Cibungbulang Kabupaten Bogor.
Ia tak merasa segan berangkat mengemis lagi karena merasa kabarnya yang beredar di media sosial itu tidak benar.
"Iya sudah tau, tadi pagi sebelum berangkat, tau dari anak saya, iya (masih ngemis) karena saya enggak punya salah, apa yang di media sosial itu kan bohong, saya belum punya mobil, enggak ada mobil, katanya juragan angkot itu juga bohong," katanya saat ditemui di kantor Dinas Sosial Kota Bogor, Rabu (20/3/2019).
Terkait foto yang beredar tentang dirinya yang akan membuka pintu mobil, Herman menjelaskan bahwa dirinya sedang akan mengambil baju salin untuk shalat.
Baca Juga : Kisah Pak Ndul, Seorang Petani dari Madiun yang Sukses Jadi Youtuber hingga Pernah Disebut Gila
"Saya itu mau ambil baju ganti, salin untuk shalat, kalau shalat masa pakai baju kotor, itu yang saya pegang baju salin bukan duit," katanya.
Herman juga memberikan keterangan mengenai identitas dirinya ketika dimintai keterangan.
Akhirnya setelah dirangkumah sejumlah fakta tentang sosok pengemis tajir yang bernama Herman ini.
Baca Juga : Syahrini Kerap Sewa Jet Pribadi, Terungkap Tagihan Bayarannya Selalu Diberi Pada Sosok Ini
1. Sudah Naik Haji
Herman mengaku sudah pernah naik haij bersama istrinya.
Ia mengaku naik haji dengan menggunakan uangnya sendiri hasil dari menjual sawah warisan orangtuannya.
"Saya dapat warisan sawah sama rumah, tahun 74 sawah saya jual saya pakai naik haji, kalau ngemis saya mulai tahun 80an di Jembatan Merah," katanya.
2. Penghasilan Hingga 400 Ribu.
Herman juga mengaku bahwa penghasilannya mengemis dalam sehari sekitar antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Namun faktanya saat diamankan petugas Satpol PP, Herman sudah mengantongi uang Rp 130 ribu dari jangka waktu mengemisnya jam 06.00 sampai jam 08.00 WIB.
Maman seorang supir Herman juga membenarkan jika penghasilannya bisa mencapai Rp 300 ribu dampai Rp 400 ribu per harinya.
Baca Juga : Demi Turuti Nafsu dengan Bos, Seorang Polwan Tega Ikat Anak Kandung di Dalam Mobil Selama 4 Jam Hingga Tewas
"Iya kalau lagi ramai lagi dapat banyak bisa Rp 300 - Rp 400 ribu, saya juga suka dikasih Rp 50 ribu tapi kalau lagi dapat banyak, kalau biasanya benar Rp 150 ribu, cuma kalau lagi ramai memang dapat lebih," katanya.
3. Menyewa Mobil
Untuk memudahkan mobilitasnya, Herman menyewa sebuah mobil jenis mini bus berwarna hijau dari tetangganya.
Dari pengakuan Herman, mobil itu disewanya dengan harga Rp 80 ribu per hari.
"Mobil itu sewa, kalau enggak percaya bisa saya panggil yang punya nya, sewanya Rp 80 ribu setengah hari hanya sampai pukul 12.00 WIB," katanya.
4. Diantar Jemput Sopir
Selain menyewa mobil, ternyata Herman juga menyewa sopir untuk antar jemput dirinya saat mengemis.
Baca Juga : Teror di Masjid, Perdana Menteri Jacinda Ardern Larang Penggunaan Senjata Semi Otomatis di Selandia Baru
Hal itu dilakukannya untuk membantunya berpindah tempat saat mengemis.
Ia juga mengaku tak mampu berjalan kaki jauh.
"Iya Rp 80 ribu itu sudah sama sopir, jadi setengah hari," katanya.
Sopir Herman, maman mengaku sudah hampir satu tahun dipekerjakan oleh Herman menjadi sopir pribadi.
Selain antar jemput Herman, maman juga melayani sewaan dari orang lain.
"Iya kalau ada sewa tarikan ya narik saya, pernah waktu itu ada sewaan ke Jakarta ya saya tinggak saya bilang ada sewaan terus dia naik angkot saya narik," katanya.
Maman pun mengaku tidak ada hubungan darah atau kerabat denga Herman.
Hal itu murni dilakukannya karena memang dirinya berprofesi sebagai sopir sewaan.
Baca Juga : Telat Pulang Kerja, Seorang Suami Tertikam Pisau Oleh Istrinya Sendiri
5. Hasil Mengemis Digunakan untuk Kehidupan Sehari - Hari
Herman mengaku bukannya ia tak mau mencari pekerjaan lain atau beralih profesi.
Luka yang ia miliki di bagian hidung membuatnya sulit untuk di terima di pekerjaan lain.
Bahkan untuk berdagang pun menurutnya juga hal yang tidak mungkin.
"Dulu saya nertani tapi sawah sudah dijual, ini ngemis kemauan sendiri tanpa ada paksaan, pengen cari usaha lain tapi apa, kalau dagang kann enggak mungkin kondisi fisik saya seperti ini kerja diorang juga tidak diterima," ujarnya.
Herman juga mengungkapkan bahwa dirinya hidup wajar seperti warga kampung lainnya.
Baca Juga : Pro Kontra Lagu Restu Dinyanyikan Syahrini, Melly Goeslaw: Silakan Komplain ke yang Punya Ilham!
Ia menyangkal kalau dirinya dipandang hidup mewah dan berlimpah dengan harta.
"Saya kalau hidup saya sudah berkecukupan, sudah mapan kehidupan sehari hari cukup saya juga enggak akan ngemis, anak saya kerja mungut sampah di Pamulang, penghasilan Rp 800 ribu dia sudah berkeluarga juga, masa saya masih mau membebani kan enggak," katanya sambil mengeluarkan air mata.
Sementara itu dengan adanya fenomena seperti ini, Dinas Sosial Kota Bogor Azrin akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
Baca Juga : Kisah Pilu Masa Lalu Inul Daratista, Kembalikan Mahar Emas Berhutang hingga Alasan Menohok Adam Suseno
(*)
Komentar