"Jangankan untuk aktivitas, berjalan dan keluar rumah pun enggan, karena memang kondisi kesehatan yang tidak bisa dipaksakan," paparnya.
Baca Juga: Kubu Prabowo-Sandi Ubah Angka Klaim Kemenangan, Prosentasenya Menyusut Tajam, Ini Alasannya
Mirisnya lagi, kondisi Ida Faridah tak sebanding dengan upahnya selama menjadi petugas KPPS.
Ia mendapatkan uang Rp 500 ribu yang sangat jauh dengan beban kerja dan tanggung jawabnya.
Keluarga Ida Faridah juga sempat mengalami kesulitan membayar biaya pengobatan di rumah sakit.
Sementara itu, petugas KPPS yang meninggal dunia juga semakin bertambah.
Dikutip dari Kompas TV edisi Senin (13/5/2019), total 469 petugas KPPS yang meninggal dunia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut penyebab utama kematian ratusan petugas KPPS pasca-pemilu 17 April bukanlah kelelahan.
Penyakit yang sebelumnya diderita, seperti jantung dan saraf menjadi pemicu meninggalnya petugas KPPS.
Hal itu disampaikan Ketua IDI dalam diskusi terbuka di kantor Ikatan Dokter Indonesia. (*)
Source | : | Tribun Jabar,KOMPAS TV |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar