Tak hanya itu saja, SBY juga mengungkapkan kejadian lain yang membuatnya bisa bertindak tegas kepada rakyat.
"Ada lagi, 'Buk, sampaikan ke Pak SBY, tolong suami saya dikirim ke daerah konflik'. Daerah konflik? Tentara? Kalau istri yang ngerti (biasanya) 'Buk, mbok tolong suami saya bertempur terus sudah lama pisah anak istri mbok tolong dipulangkan', ini dikirim ke daerah konflik. Saya bilang sama ibu, 'Ini pasti berantem suami istri'," jelas SBY lagi.
Tindakan SBY itu pun akhirnya berujung penyelesaian konflik dengan damai.
"Dan betul. Dicek, di Surabaya ada bintara marinir sedang berantem, mungkin putus asa. Istrinya minta dikirimkan ke daerah konflik. Singkat kata, akhirnya ditemukan, happy ending, suaminya minta maaf istrinya juga demikian," imbuh SBY.
Dalam acara tersebut, SBY juga menerangkan bahwa selama kepemimpinannya menjadi seorang presiden, ia tidak pernah meninggalkan rakyatnya.
Melalui Ani Yudhoyono, SBY juga berinteraksi langsung dengan para rakyat melalui handphone.
"Saya bicara langsung loh. Jangan dikira selama 10 tahun saya tidak berkomunikasi dengan rakyat. All most, kalau tidak setiap hari, setiap minggu saya bicara langsung, through handphone Ibu Ani," jelas SBY.
Karena kebiasaan Ani Yudhoyono yang sering begadang bermain handphone itu pula, SBY pun mengungkapkan terima kasihnya kepada sang istri.
"Jadi kurang tidurnya (Bu Ani), saya berterima kasih," ungkap SBY sembari membuat tos tangan dengan Ani Yudhoyono.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar