GridPop.ID - Listrik menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Banyak aktivitas masyarakat terbantu ketika rumahnya teraliri listrik dengan baik.
Namun selain memenuhi kebutuhan manusia, rupanya listrik juga menghasilkan keindahan yang terlihat dari potret luar angkasa.
Melansir dari Kompas.com (7/7/2019), citra satelit yang dirilis Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperlihatkan betapa gemerlapnya pulau Jawa, salah satu pulau utama Indonesia, pada malam hari.
Diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Agustus 2018, citra itu memperlihatkan Jawa diselimuti cahaya dan berdiri tegak di tengah gelapnya Samudera Hindia.
Dilansir dari Earth Observatory, Jawa merupakan pusat geografi sekaligus ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Geger Bau Ikan Asin, Barbie Kumalasari Lahirkan Putri Cantik Jelita Dari Mantan Suaminya
Selain itu, pulau Jawa juga merupakan pulau terpadat dunia dengan populasi mencapai 141 juta jiwa.
Area paling terang yang diperlihatkan dalam citra satelit NASA itu adalah Surabaya, yang merupakan kota terbesar kedua Indonesia sekaligus ibu kota Propinsi Jawa Timur.
Tanjung Perak di Surabaya merupakan pelabuhan tersibuk kedua Indonesia dengan setiap tahunnya.
Setiap tahun, 33 juta kargo dan sembilan juta manusia berdatangan.
Pemandangan itu kontras dengan citra satelit malam Indonesia yang dirilis oleh NASA setahun sebelumnya.
Potret tersebut menunjukkan pulau Jawa gemerlap dibanding pulau lain.
Yang menarik, penduduk tidak hanya tinggal di perkotaan saja, tetapi juga mendiami jalur-jalur penghubung utama antara kota.
Tampak jelas dari citra satelit malam hari NASA.
Foto yang dipublikasikan pada 2017 tersebut mengungkap peta penyebaran penduduk Indonesia dan ketimpangan kemakmuran, terutama di wilayah timur.
Pemandangan sangat kontras itu terlihat di Sumatera jika dibandingkan dengan gemerlap negeri jiran, seperti Malaysia dan Singapura.
Pada citra ini terlihat kota Pekanbaru, Medan, dan Padang. Sementara Singapura dan Kuala Lumpur berkilap lebih cemerlang.
Berbeda dengan Jawa, penyebaran penduduk di pulau Sumatera lebih terkonsentrasi di kota dan desa.
Makassar di Sulawesi sebenarnya adalah kota terbesar di Sulawesi. Namun, justru Tanah Luwu yang terletak antara kota Palopo dan Bone yang paling cemerlang.
Pasalnya berdasarkan rilis foto satelit tersebut, kawasan subur ini didiami oleh lebih dari dua juta penduduk yang kebanyakan hidup dari pertanian.
Sementara itu, kebutuhan listrik di pulau Jawa sendiri terpenuhi salah satunya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Melansir dari Tribunnews.com (25/2/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi tahap pertama dengan kapasitas 1x660 MW.
Lokasi peresmian berada di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Menurutnya, pembangkit listrik dengan area seluas 38,28 hektare tersebut nantinya dapat menyuplai kebutuhan tambahan listrik untuk industri dan rumah tangga di Pulau Jawa.
"Saya sangat menghargai pembangkit listrik tenaga uap di Cilacap. Besar ini, 660 MW, sehingga menambah suplai terutama di Jawa baik untuk industri maupun kekurangan yang ada di rumah tangga," ucap seperti dikutip dalam keterangan Pers Istana Kepresidenan.
Persoalan pemenuhan kebutuhan listrik memang menjadi salah satu fokus pemerintah selama beberapa tahun belakangan.
Jokowi mengatakan, empat tahun lalu, kekurangan pasokan listrik biasa dialami oleh daerah-daerah di Indonesia bagian timur dan sejumlah wilayah terpencil lainnya.
"Kalau bapak dan ibu lihat di Indonesia bagian timur, di pulau-pulau terpencil, di desa-desa terpencil kita, empat tahun yang lalu masih banyak yang belum ada listriknya," tuturnya.
Namun, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan akan listrik tersebut di seluruh Tanah Air. Berdasarkan data yang diterima Presiden, saat ini rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 98,2 persen.
Artinya, berbeda dengan empat tahun lalu, semakin banyak rumah tangga yang kini telah menikmati sambungan listrik.
"Tadi janjinya Pak Menteri ESDM akhir tahun ini 99,9 persen harus sudah masuk ke semua rumah tangga yang ada di seluruh Tanah Air ini," kata Presiden. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar