Kejadian itu membuat Dedi langsung jatuh ke tanah, tak sadarkan diri dan bersimbah darah.
Acara hiburan organ tunggal yang digelar dalam pesta pernikahan itu semula berjalan biasa saja.
Penonton dan tamu undangan ikut berjoged dalam acara hiburan organ tunggal yang digelar saat pesta pernikahan itu.
Namun, situasi berubah ketika warga yang menonton hiburan orang tunggal tersebut terlibat keributan ketika berjoged.
Korban diduga tertembak senjata oknum anggota Polres Aceh Singkil, berinisial R yang berupaya menenangkan keributan antar penonton itu.
Di tengah keributan tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api (senpi).
Nahas, timah panas itu mengenai dahi atau jidat Dedi Kasih yang saat ini berada dilokasi kejadian.
Korban pun langsung ambruk dan bersimbah darah.
Peristiwa itu sontak saja membuat gempar para pengunjung panggung hiburan. Para penonton pun langsung bubar.
Melihat Dedi terkapar tak sadarkan diri, kawannya langsung membawa korban ke RSUD Aceh Singkil untuk mendapat pertolongan medis.
Karena tertembak di tempat yang fatal, korban akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, naik ambulans.
Namun, saat masih dalam perjalanan masih di sekitar wilayah Subulussalam korban mengembuskan napas terakhir.
Akhirnya, jenazah korban dibawa kembali ke rumah orang tuanya, di Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Wakapolres Aceh Singkil, Kompol Sutan Siregar dan perwira tampak terlihat sudah ada di rumah duka.
Warga juga ramai yang takziah ke rumah yang berada di pinggir jalan itu. Beberapa warga bersama polisi terpantau membantu pembuatan keranda.
Korban merupakan anak pertama dari lima bersaudara, pasangan Radimin dengan Sadinah.
Dedi sehari-hari pendiam dan penurut.
Ia baru saja tamat SMA dan tahun ini berniat melanjutkan kuliah. Tapi sayang, maut menjemput sebelum cita-citanya terwujud.
Komentar