GridPop.id - Seorang gadis nyaris meregang nyawa karena dokter salah diagnosis!
Melansir dari Mirror.co.uk, gadis asal Ipswich, Inggris ini hampir tewas karena kesalahan dokternya.
Annie Lovegrove awalnya datang ke dokter umum dan mengeluhkan bisul pada mulutnya yang terasa menyakitkan.
Karena salah diagnosis sejak awal, Annie jadinya harus menjalani pengobatan yang tidak biasa.
Padahal kenyataannya Annie menderita penyakit yang cukup lama dan dapat membuat seseorang kehilangan nyawa.
Semua ini berawal dari sakit maag yang dirasakan oleh Annie di awal tahun 2019.
Pada saat yang sama, ia juga mengalami memar-memar disekujur tubuhnya tanpa ada penjelasan pasti.
Merasa itu hanya penyakit ringan, sang ibu memberikannya obat-obatan yang dijual bebas dan obat tradisional.
Beberapa hari kemudian, sakit pada tubuh Annie bukannya mereda malah semakin memburuk.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi dokter dan diresepkan antibiotik oleh dokter tersebut.
Annie dan ibunya kembali lagi ke dokter setelah kondisi Annie terus menurun disertai dengan demam tinggi.
Dokter melihat ada luka di bagian amandel Annie, sehingga dokter itu mendiagnosis Annie menderita tonsilitis atau amandel.
Mendengar itu Annie dan ibunya memutuskan kembali ke rumah, tetapi dokter sudah memberi pesan untuk menghubungi 111 jika dalam beberapa hari kondisinya tak kunjung membaik.
Tidak menunggu sampai beberapa hari, besokannya keadaan Annie sudah memburuk.
"Keesokan harinya suhu tubuh saya semakin tinggi dan nadi saya juga tidak teratur. Beruntung ibu langsung memanggil ambulans karena menyadari ada sesuatu yang salah," ujar Annie.
Sesampainya di rumah sakit, Annie langsung menjalani serangkaian tes dan ia didiagnosis dengan penyakit darah yang langka, anemia aplastik.
Anemia aplastik sendiri merupakan kelainan darah yang serius. Kelainan ini membuat sumsum tulang belakang berhenti produksi sel darah baru.
Baca Juga: Diwarisi Bisnis Almarhum Suaminya, Ririn Ekawati Ungkap Fakta yang Tak Disangka-sangka
Hal ini membuat Annie harus menerima transfusi darah sebanyak tiga kantung dalam waktu 24 jam.
Transfusi ini sendiri dilakukan selama dua minggu untuk menyelamatkan kondisinya yang semakin menurun.
Ia bahkan harus tinggal di ruang isolasi untuk menghindari risiko adanya infeksi selama proses pengobatan.
Sebelum perawatan ini dilakukan, dokter sempat mendiagnosis Annie dengan leukimia.
Namun, setelah menjalani biopsi sumsum tulang barulah diketahui bahwa Annie menderita anemia aplastik.
Untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuhnya Annie harus menjalankan kemoterapi yang menghabiskan seluruh rambutnya.
Setelah kekebalan tubuh stabil akhirnya Annie diperbolehkan untuk menjalani tranplantasi sumsum tulang.
Donor sumsum untuk Annie ternyata adik perempuannya sendiri, Millie.
Meskipun saudari kandung Annie tetap memerlukan serangkaian tes untuk memeriksa apakah tubuhnya bisa menerima dengan baik.
Source | : | Nakita.id,mirror.co.uk |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Grid. |
Komentar