GridPop.ID - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang pada Senin (2/9/2019) yang melibatkan 21 kendaraan hingga menyebabkan 8 orang tewas dan puluhan lain terluka.
Tol Cipularang dikenal memiliki ruas jalan yang curam dan tajam hingga sering menyebabkan kecelakaan dengan dugaan human eror.
Namun tak jarang, banyak cerita tak normal berkembang di sekitar lokasi kejadian.
Diberitakan GridPop.ID sebelumya, percaya atau tidak, cerita-cerita misterius berkembang di sekitar lokasi kejadian, terutama di kalangan sejumlah pekerja proyek penahan tanah.
Sejumlah narasumber yang ditemui Tribun di sekitar lokasi kejadian, Ade (40) dan Iyan (37), meyakini sosok misterius yang ia ceritakan, tidak berkaitan dengan setiap kecelakaan yang terjadi.
"Kecelakaan selama ini mah murni human error. Jalan dari KM 100 sampai di sini kan turunan panjang dan tajam, seringkali pengendara melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi," ujar Ade dan Iyan, mengawali pembicaraan.
Ade, mengisahkan cerita yang berkembang soal sosok misterius. Cerita itu beredar dari mulut ke mulut berdasarkan pengalaman.
"Banyak cerita aneh yang berkembang, beredar dari mulut ke mulut ada yang pernah lihat ada yang belum," ungkap Ade (40), ditemui di KM 91+200 arah Bandung, kemarin.
Misalnya, kata dia, berkembang kisah soal perempuan berpakaian merah di sekitar lokasi kejadian.
"Katanya banyak yang sering lihat ada perempuan berpakaian merah berjalan di bahu jalan ke arah Bandung. Kadang kali nyebrang ke jalur arah Jakarta. Tapi itu saya belum lihat," katanya.
Yang pernah ia lihat, justru pria bertopi hitam berjaket cokelat, yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.
Sosok itu, katanya, berjalan dari KM 90 hingga KM 92 arah Bandung.
"Kalau itu pernah saya lihat, dua kali malah. Satu kali pernah saya cegat, saya di bawah, teman saya di atas. Kami tungguin si pria berjaket cokelat dan topi hitam, tapi tidak muncul lagi," ucap Ade.
Penampakan sosok misterius di jalur itu kerap terlihat pada malam hari.
"Kalau saya mah lihatnya sekitar di atas jam 02.00 dini hari," akunya.
Cerita lain juga berkembang. Sosok perempuan kerap menghentikan bus sebagai penumpang.
Sebagai gambaran, KM 91+200 berada di Kampung Cibodas Desa Sukatani Kecamatan Sukatani. Titik itu tepat di bawah jembatan penyeberangan.
Kampung terdekat dari titik lokasi kejadian adalah Kampung Cibodas. Jaraknya berada sekitar 1 kilometer.
"Sopir bus suka cerita di sekitar sini suka ada penumpang perempuan naik bus, baik ke arah Jakarta maupun Bandung."
"Tapi cerita mereka, tak pernah terlihat kalau sudah turun. Biasanya suka mencegat malam hari," papar Iyan (37), pekerja proyek.
Pantauan Tribun kemarin, sejumlah bus kerap berhenti di wilayah itu untuk menarik penumpang, meski sebenarnya tidak diperbolehkan.
Kata Iyan, sopir bus itu sudah tidak takut menarik penumpang perempuan di wilayah itu, sekalipun kerap misterius.
"Karena menurut cerita mereka, kalau sudah ada si penumpang perempuan misterius itu, suka membawa keuntungan. Busnya suka jadi ramai penumpang setiap kali penumpang misterius itu naik," terangnya.
Iyan mengaku tidak pernah melihat perempuan misterius itu naik bus.
"Kalau saya belum pernah lihat, tapi memang di sini suka ada bus berhenti tarik penumpang, karena kan di sini dekat perkampungan," jelasnya.
Dengan cerita-cerita sosok misterius itu, Ade dan Iyan meyakini sosok itu bukan penyebab setiap kecelakaan yang terjadi.
Baca Juga: Harganya Setara Mobil, Ini Deretan Buah-buahan Termahal di Dunia yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Dikutip dari Tribun Jabar, makhluk halus atau sosok mistis dari dunia lain yang dikemas dalam cerita horor di Gunung Hejo kerap dikaitkan dengan banyaknya kecelakaan lalu lintas di Tol Cipularang.
Cerita horor mistis itu juga dikaitkan dengan kecelakaan Tol Cipularang beberapa waktu lalu yang menewaskan 8 orang, disusul kecelakaan beruntun yang melibatkan 5 kendaraan.
Banyak orang berpendapat kecelakaan di titik itu disebabkan oleh makhluk halus yang mengganggu pengendara kendaraan.
Disebutkan sekitar kilometer 96 hingga 97 Tol Cipularang terdapat sebuat bukit bernama "Gunung Hejo."
Gunung Hejo dalam bahasa Indonesia artinya Gunung Hijau.
Di Gunung Hejo terdapat tempat yang dikeramatkan dan dipercaya warga turun temurun sebagai petilasan Prabu Siliwangi.
Bahkan, menurut cerita warga sekitar, banyak dihuni makhluk halus.
Disebut kerap mengganggu konsentrasi para pengendara kendaraan.
Aura mistis dan angker di tempat tersebut kian melekat dengan sejumlah kecelakaan yang kerap terjadi di tol itu. Dalam minggu ini telah tiga kali kecelakaan lalu lintas di Tol Cipularang.
Pertama, kecelakaan yang melibatkan 21 kendaraan dan menewaskan 8 orang.
Lalu, kecelakaan di lokasi yang hampir sama, ada mobil terbalik dan terbakara. Kemudian kecelakaan beruntun yang melibatkan 5 kendaraan.
Cerita dan kisah yang beredar di kalangan warga itu dibantah oleh sesepuh atau kuncen petilasan Prabu Siliwangi, Mustopa bin Ija Banten.
Menurutnya, kecelakaan terjadi di Tol Cipularang kilometer 96 hingga 97 tak ada kaitan dengan keberadaan petilasan itu.
Pria yang mengaku berusia 94 itu menyampaikan kecelakaan yang terjadi akibat kurang hati-hatinya pengemudi ketika mengendarai kendaraan.
"Tak ada kaitan, semua itu hanya mitos belaka," ujar kakek yang kerap disapa Abah Kecrik itu, Rabu (11/9/2019).
Sebuah batu kini terbungkus kain putih dikelilingi pagar besi itu disebut-sebut merupakan lokasi yang pernah disinggahi Prabu Siliwangi.
Petilasan itu berdiameter sekitar 1.5 meter X 1.5 meter.
Juru kunci itu menuturkan tempat ini kerap kali menjadi tujuan para peziarah atau orang yang ingin bermeditasi dan memanjatkan doa kepada sang pencipta.
Kebanyakan yang datang ke sana untuk zikir hingga membaca Alquran selama berada di petilasan.
"Tidak mungkin ada hubungannya dengan gaib. Apalagi kaitannya dengan mengganggu orang yang lewat," katanya dalam bahasa sunda.
Abah Kecrik menceritakan sekilas bahwa kecelakaan terjadi di lokasi itu adalah bagian dari takdir.
Apabila terdapat pengemudi kendaraan mengaku melihat sejumlah penampakan makhluk astral hingga mengalami gangguan di luar akal sehat terjadi karena faktor kebetulan.
Tetapi, tidak berkaitan langsung dengan keberadaan petilasan.
"Hanya kebetulan saja pas takdirnya meninggal dunia di tol. Kebetulan lokasinya juga dekat petilasan. Padahal tak ada kaitannya," ujarnya. (*)
Source | : | Tribun Jabar,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar