GridPop.id - Acara 'Mata Najwa' yang disiarkan langsung oleh Facebook Trans7, Rabu (25/9/2019) berlangsung seru.
Presenter Najwa Shihab tampak kesal dengan jawaban yang tengah dijelaskan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah.
Mulanya, Najwa Shihab tampak membacakan pernyataan Fahri Hamzah yang dimuat di sebuah media massa.
Dalam pernyataan itu, Fahri Hamzah menyebut cara untuk menekan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
Perppu ini nantinya akan digunakan untuk mengesahkan kembali Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang lama.
"Salah satu cara menekan Presiden Jokowi adalah menerbitkan Perppu."
"Saya tahu permainan ini, mereka akan lumpuhkan presiden sampai keluarkan Perppu, mengesahkan kembali UU KPK lama," kata Najwa Shihab membacakan pernyataan Fahri Hamzah.
Lantas, Najwa Shihab mempertanyakan maksud dari permainan yang dimaksud oleh Fahri Hamzah.
Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah mengaku senang saat dirinya diundang untuk menyampaikan suatu perdebatan.
Mantan politikus PKS ini juga mengatakan dirinya sering mengirimkan buku-buku yang sudah ditulisnya ke beberapa aktivis.
"Jadi dalam perdebatan transisional ini, saya terus terang senang kalau diundang teman-teman."
"Maka saya kalau nulis buku saya kirim kantor, ke beberapa dari aktivis-aktivis dan saya suka beda pendapat, sekadar untuk mulai kita diskusi untuk..," ujar Fahri Hamzah yang langsung dipotong Najwa Shihab.
"Bang Fahri, tolong dijawab permainan apa Bang Fahri?," tanya Najwa Shihab.
"Maksudnya gini, saya agak frustasi karena setiap presiden ini, presidensialisme dan presiden dipilih, ditanya bagaimana memberantas korupsi," jawab Fahri Hamzah.
"'Kan saya mewakili rakyat, rakyat melihat korupsi kok enggak selesai-selesai, saya kan mendengar masyarakat, dia bilang kok enggak selesai-selesai tiap hari ditangkap, tiap hari kok enggak selesai?', saya tanya," sambungnya.
Najwa Shihab lantas memotong pernyataan Fahri Hamzah dan menanyakan kenapa mahasiswa tidak didengar oleh anggota DPR.
"Mendengarkan masyarakat, kenapa mahasiswa enggak didengar?," ucap Najwa Shihab.
"Makanya, termasuk mahasiswa," ujar Fahri Hamzah yang mendapat sorakan dari penonton.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengklaim dirinya sering berdialog dengan mahasiswa.
"Saya berani bilang bahwa saya termasuk politisi yang paling banyak masuk kampus dan berdialog dengan mahasiswa. Saya bisa klaim itu, harusnya ada juara kalau saya bisa juara untuk itu," ungkap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Masih Percaya Jeruk Nipis dan Kecap Dapat Redakan Batuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tak puas mendengar jawaban Fahri Hamzah, Najwa Shihab terus mencecar maksud dari permainan yang diucapkan sang politikus.
"Bang Fahri Anda tidak menjawab pertanyaan saya, permainan siapa ini?," cecar Najwa Shihab.
"Presiden yang seharusnya punya permainan, dialah yang harusnya menentukan dan ditagih kok korupsinya enggak selesai."
"Dan dia harus membuat definisi, 'Saya akan selesaikan (korupsi) ini dalam lima tahun," kata Fahri Hamzah dengan nada meninggi.
Mendengar pernyataan Fahri Hamzah yang dinilai tak menjawab pertanyaannya, Najwa Shihab melempar pertanyaan itu ke mahasiswa yang juga jadi narasumber dalam acara Mata Najwa.
"Apakah itu yang dilakukan teman-teman mahasiswa sekarang, ada permainan untuk melumpuhkan presiden?," tanya Najwa Shihab.
Mendengar hal itu, Fahri Hamzah mengatakan dirinya ingin menjawab pertanyaan dari Najwa Shihab.
"Entar dulu, makanya saya jawab dulu dong," kata Fahri Hamzah.
Najwa Shihab yang mendengar pernyataan itu tampak protes pada Fahri Hamzah untuk segera menjawab pertanyaannya.
"Langsung dijawab Bang Fahri, soalnya muter-muter, langsung to the point," tegas Najwa Shihab yang dapat riuh tepuk tangan penonton.
"Gini lho, ya kalau jalan-jalan, muter-muter itu kan lebih romantis," jawab Fahri Hamzah.
"Jadi maksudnya gini, saya tanya presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dua kali, presiden Jokowi selalu ditanya, 'Gimana ini menyelesaikan korupsi ini?'"
"Kita perkuat KPK, Pak Jokowi pernah diwawancara panjang, 'Kita perkuat KPK'."
"Ini yang saya sebel, tapi waktu kita tanya, 'KPK independen tidak bisa kita ganggu'."
"Lhoh ini presidensialisme, masyarakat nyetrum sampeyan kok sebagai presiden tidak punya determinasi untuk mengatakan lima tahun saya selesaikan korupsi."
"Kalau saya jadi presiden setahun ini saya selesaikan," urai Fahri Hamzah.
Komentar