GridPop.ID - Setelah sidang kabinet paripurna digelar pada Kamis (3/10/2019) lalu di Istana Negara, Jakarta, sebagai penanda sidang akhir oleh pemerintahan Kabinet Kerja.
Berakhirnya kerja Presiden Jokowi selama menjabat pada periode pertama ini lantas membuat para menterinya masa itu berakhir masa jabatannya.
Salah satunya yang disoroti ialah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Dikutip dari GridHot.ID, menteri yang sering bepenampilan nyentrik dan ceplas-ceplos saat bicara ini menyampaikan apresiasinya pada Jokowi.
Melansir dari Tribunnews.com, Susi mengaku senang dapat bekerja sebagai menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terlalu banyak buat dibicarakan, luar biasa," ujar Susi seusai menghadiri sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Susi yang merupakan pengusaha di sektor perikanan dan penerbangan, mengaku baru kali ini bekerja untuk orang atau sebagai anak buah Presiden.
Dirinya sebelum menjadi menteri memang belum pernah bekerja di bawah perintah orang lain.
Ia lebih bebas dan mampu mengatur dirinya sendiri dan bawahanya sebagai pengusaha.
Namun sekarang yang ia rasakan benar-benar harus bekerja dibawah perintah Presiden.
"Saya pikir beliau pribadi yang luar biasa, saya kan seumur hidup tidak pernah kerja buat orang, baru kali ini, ya saya pikir senang, luar biasa," tutur Susi.
"Ya namanya kami mencoba membantu beliau dalam membangun negara ini, ya kami usahakan semampunya," sambung Susi.
Sementara ketika ditanya apakah siap jika dipilih menjadi menteri kembali, Susi tidak menjawab dan diikuti dengan tawanya.
Siapapun menterinya, Susi hanya berharap ke depannya harus lebih baik.
"Harus lebih baik, jaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan," ucap Susi.
Menteri nyentrik di Kabinet Kerja Jokowi-JK ini pun mengaku tak akan membuat gebrakan besar terkait sisa masa jabatannya sebagai Menteri KKP.
Namun, ia menegaskan akan siap kerja keras hingga masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019 mendatang.
Hal yang akan dilakukannya yakni meningkatan eksport hasil laut Indonesia.
"Ekspor, kita akan tingkatkan ekspor," jelas Susi.
Di masa-masa akhir jabatannya, Menteri Susi tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.
Menariknya, Menteri Susi seolah mengungkapkan kata perpisahan setelah dirinya menenggelamkan kapal di perairan Tanjung Datuk, Menpawah, Kalimantan Barat, Minggu (6/10/2019).
Susi Pudjiastuti datang ke Mempawah, Minggu (6/10), untuk menyaksikan secara langsung proses penenggelaman delapan kapal ilegal yang mencuri ikan di laut Nusantara.
Proses penenggelaman kapal tersebut diungkap Susi menjadi yang terakhir di masa jabatannya sebagai menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
"Untuk saya, barangkali kabinet pemerintahan ini selesai, maka ini adalah penenggelaman kapal yang terakhir. Besok (Senin) akan kita lakukan penenggalaman kapal juga di Natuna," kata Susi Pudjiastuti.
Menteri Susi mengungkapkan hal tersebut kepada awak media seusai melakukan penenggalaman kapal di perairan Tanjung Datu Kabupaten Menpawah.
Dalam kegiatan tersebut, KKP menenggelamkan sebanyak 21 kapal.
Tiga di antaranya sudah ditenggelamkan di Kabupaten Sambas karena kondisinya tidak bisa memungkinkan lagi untuk ditarik.
Di Natuna, pihak KKP akan menenggelamkan sebanyak 9 kapal, 6 di Batam, dan 6 di Belawan dengan total seluruhnya ada 42 kapal.
Masih ada yang kasasi namun ia berharap kasasi tersebut ditolak karena sudah jelas ilegal fishing.
"Sudah jelas ilegal fishing kok diterima jadi kita minta itu ditolak kasasinya, supaya nanti bisa dimusnahkan juga. Jadi kita konsisten, ada satgas di dalamnya, ada angkatan laut, Polair, KKP, dan Bakamla untuk terus menjaga kedaulatan dan menangkap kapal-kapal ilegal," tandas Susi. (*)
Source | : | Tribunnews.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar