GridPop.ID - Kejadian nahas dialami oleh seorang wanita bernama Mei Nuriawati (28).
Mei Nuriwati harus kehilangan suaminya yang bernama Bangkit Makunutu Dunirat (32).
Suami Mei Nuriwati ditemukan sudah tak bernyawa di Sunga Watu Ondo, Kota Batu.
Melansir dari Serambinews, Bangkit merupakan korban penculikan dari sekelompok oknum.
Mei yang awalnya berharap suaminya bisa selamat saat melaporkan kasus ini terhadap polisi, akhirnya harus ikhlas.
Harapannya pupus saat tubuh suaminya ditemukan sudah tak bernyawa lagi.
Bak jatuh tertimpa tangga, selain kehilangan suaminya, Mei ditinggal dalam kondisi hamil besar
Diceritakan Mei dan Bangkit baru saja menikah pada April lalu, kemudian hamil calon anak pertama mereka.
Kebahagiaan pernikahan mereka harus terenggut karena Bangkit, Suami Mei meninggal dunia.
Mei tak mampu membendung kesedihannya.
Ia selalu mengingat pesan-pesan sang suami sebelum ditemukan meninggal dunia. Lewat akun instagramnya, Mei mengunggah curahan hatinya mengenang pesan terkahir suaminya.
"sayangku suamiku Allah lebih sayang sm km.
km tenang di sana ya. aku n anakmu selalu sayang sm km..
Allah memberi tempat terbaik disana. aku pasti selalu inget pesen km yang.
jaga sholat biar kelahiran lancar.. aku sayang sm km.
maafin aku. maafin aku ya sayang..
iloveyou," tulis Mei.
Selanjutnya dilansir dari Surya Malang, pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Bangkit telah ditangkap.
Diketahui pelakunya merupakan mantan pacar Bangkit yang bernama Rulin.
"Mereka sempat berpacaran 2015-2017. Sakit hati karena ada beberapa hal yang dialami sampai memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi salah satu pelaku," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata seperti yang dikutip dari Surya Malang.
Baca Juga: Geger Jenazah Ditemukan di Rumah Artis Kondang Ini, Diduga Jadi Korban Pembunuhan!
Masalah hutang menjadi motif utama Rulin membunuh Bangkit.
kekecewaan tersebut bermula dari hubungan mantan kekasih yang dibumbui penjualan mobil seharga Rp 93 juta.
Namun, Rulin mengaku hanya mendapat Rp 5 juta dari penjualan mobil tersebut.
Bukan hanya soal urusan pembagian penjualan mobil yang nilainya tidak sesuai, para pelaku juga kecewa dengan korban untuk urusan kredit atau cicilan mobil.
Pelaku menyebut ada tagihan cicilan kendaraan yang dilakukan korban atas nama pelaku Rulin sejak tahun 2015. (*)
Source | : | Serambinews.com,Surya Malang |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar