GridPop.ID - Keputusan Presiden Jokowi memilih Prabowo sebagai salah satu menteri dalam kabinetnya menuai beragam respon dari berbagai pihak.
Ada beberapa pihak yang setuju dan ada pula yang kurang setuju dengan keputusan Presiden Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Salah satu dampak dari keputusan Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menhan RI adalah ia resmi ditinggalkan organisasi massa sukarelawan pendukung Jokowi (Projo).
Merujuk atikel terbitan Kompas.com, ormas yang telah mendukung Jokowi hingga dua periode pemerintahan itu tak bisa menerima realitas Jokowi memasukkan nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kami bertarung cukup keras."
"Akan tetapi, sekarang menjadi Menhan," ujar Sekretaris Jenderal Projo Handoko dalam konferensi pers di kantor DPP Projo.
Dibalik kontroversi tentang keputusannya, Presiden Jokowi memiliki alasan tersendiri untuk memilih rivalnya menjadi salah satu menteri di dalam kabinet kerjanya.
Masih mengutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengungkapkan alasannya.
"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," kata Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, di Indonesia tidak ada yang namanya oposisi seperti di negara lain.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar