GridPop.ID - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah tidak dilarang lagi masuk ke Ameria Serikat.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Dasco mengatakan, sejak menjadi Menteri Pertahanan RI, Prabowo diundang pihak Amerika Serikat berkunjung ke negara mereka.
"Sejak jadi Menhan ada beberapa dari negara yang kemudian bersilahturahim kepada Pak Prabowo, termasuk dari tim Amerika Serikat. Kemudian dalam silaturahmi itu juga menyampaikan undangan berkunjung," kata Dasco.
Meski demikian, Dasco mengatakan, Prabowo belum bisa memenuhi undangan tersebut karena masih menata tugas-tugas di Kementerian Pertahanan.
Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Namun, pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Selain Prabowo Subianto, dilansir dari Tribunnews, berikut deretan Jendral TNI yang pernah ditolak masuk ke Amerika Serikat.
1. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
Dilansir dari Tribun-Medan.com, pada Oktober 2017, Gatot sudah mengurus visa untuk keberangkatannya ke AS.
Namun, Gatot Nurmantyo ditolak saat akan berangkat ke Negeri Paman Sam tersebut.
Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten, penerbangan Gatot bersama istri semula direncanakan menggunakan maskapai Emirates.
Keperluan Gatot dan Istri berangkat ke AS atas permintaaan Otoritas Keamaan Dalam Negeri AS untuk menghadiri sebuah acara konferensi dan memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford JR, di Washington AS.
2. Jendral TNI (Purn) Wiranto
Diwartakan bbc.com, mantan Menko Polhukam ini pernah ditolak masuk Amerika Amerika lantaran diduga terkait pelanggaran HAM di Timor Timur yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas pada 1999.
Wiranto diisukan ikut andil dalam kerusuhan 1998, ditambah tuduhan kejahatan oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin
Larangan Sjafrie Syamsudin masuk ke Amerika Serikat diduga karena terlibat peristiwa Mei 1998, ketika menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Dia dituding melakukan pembiaran atau terlibat aktif di kerusuhan berbau rasial itu.
Ia ditolak saat berniat mengahdiri pertemuan Kelompok G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009.
Kala itu, Sjafrie Syamsudin menjabat sebagai Sekretaris Jendral di Kementrian Pertahanan.
4. Letnan Jenderal TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim
Diberitakan bbc.com, Zacky Anwar Makarim diduga melakukan pelarangan terkait pelanggaran HAM di Timor Timur.
Saat kerusuhan HAM di Timor Timur terjadi, Zacky berpangkat Mayor Jenderal. Zacky pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI 1997-1999.
Dia juga pernah menduduki Asisten Intelijen KSAD 1996-1997, dan Kepala Satgas Pantia Penentuan Pendapat Timor Timur.
5. Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Diwartakan bbc.com, Pramono juga dilarang masuk ke Amerika Serikat ketika akan berangkat menghadiri G-20, Oktober 2009.
Pramono diduga terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur 1999.
Waktu itu dia menjabat sebagai Komandan Grup Kopassus yang bertugas di Timor Timur. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar