GridPop.id - Dunia panggung hiburan tanah air kehilangan salah satu tokohnya.
Ya, kita mengenang Indra Safera, salah satu artis yang penuh senyum dan selalu melontarkan joke-joke segar dan meninggal tahun 2003 ailam.
Cuaca cerah yang memayungi Perumahan Bulak Rantai, Kramat Jati, Senin (1/9/2003), tidak mampu membendung suasana mendung di salah satu rumah.
Wajah-wajah duka terlihat di depan peti jenazah.
Di sana terbaring tenang presenter kondang Indra Safera yang telah dibalut dengan kain kafan.
Baca Juga: Baca Tulisan Tangan Reino Barack, Seorang Ahli Sebut Luna Maya Beruntung Tak Berjodoh dengan Suami Syahrini: Dia Terbebas dari Pasangan yang Berpotensi Merugikan Rumah Tangga
Wajah Indra memang sudah pucat, namun garis-garis senyumnya masih kentara.
Bisa jadi senyum itu pula yang membuat keluarganya berusaha tegar, termasuk sang ibunda tercinta.
"Maafkan kesalahan Indra, ya," tutur dr. Emmy pada Nova.
Jabat tangan erat Emmy menandaskan usaha kerasnya untuk menguatkan diri. Begitu pun dengan Kiki, si bungsu.
Ia juga berusaha tegar. "Mohon doanya," ucap Kiki.
Ya, panggung hiburan Indonesia tengah berduka.
Salah satu tokohnya yang penuh bakat, Indra Nuradi Salman yang lebih dikenal dengan nama Indra Safera, telah pergi.
Presenter yang pernah terlibat dalam acara seperti Kiss, Ngobras, Selimut, dan Hari-Harry Mau ini meninggal setelah dirawat sejak Kamis (28/8/2003) malam di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Minggu (31/8/2003), anak kedua dari pasangan dr. Salman Tisnawijaya dan dr. Emmy ini mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.30 karena penyakit lever yang dideritanya.
Tak ada yang menyangka, pria periang ini akan pergi begitu cepat.
Pagi itu, satu per satu pelayat datang.
Ruang keluarga yang sehari-hari menjadi tempat Indra ngobrol bareng keluarga, kini penuh sesak.
Dan selepas salat jenazah, Ibu dan Bapak Indra beserta keluarga dipersilahkan melihat wajah Indra untuk terakhir kalinya.
"Jangan menangis, iringi dengan senyum," ujar Arief Rahman Hakim pada Emmy seperti dikutip dari Nova.
Tangan lemah Emmy merangkul Indra yang lahir 14 Juli 1968 tersebut. Tak jelas, apa yang diucapkan Emmy.
Namun, senyum tipisnya mengisyaratkan perpisahan yang begitu berat.
"Astaghfirullahalazimastaghfirullahalazim," ucapan ini berulang kali terlontar dari bibir Emmy .
Tepat jam 08.30, jenazah Indra yang diselimuti kain hijau bertuliskan Arab itu dibawa menuju pemakaman Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur.
Tatkala jenazah sampai di sana, lautan orang berbaju hitam segera menyambut.
Masyarakat sekitar pun tak mau ketinggalan melepaskan kepergian Indra.
Mata Salman dan Emmy terus menatap jasad Indra yang baru dikeluarkan dari keranda.
Saat tubuh kaku itu hendak dimasukkan ke liang lahat, Emmy menundukkan kepalanya.
Luka hati Emmy dan Salman bisa jadi terobati ketika Arief Rahman menyapa pelayat yang hadir.
"Bapak Ibu sekalian, kita akan membaca doa. Pada hari ini, kita mendapatkan suatu hikmah apa artinya hidup, seperti yang Allah SWT tetapkan bahwa sebaik-baiknya umurmu adalah bila engkau manfaatkan bagi umat."
"Dan Indra telah membuktikan hal tersebut. Ia mempunyai kualitas cinta yang amat tulus. Ia mempunyai kegemaran memberikan kebahagiaan pada umat," ucap Arief yang pernah menjadi Kepala Sekolah Indra, semasa sekolah di Lab. School, Jakarta.
Komentar