GridPop.id - Kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson masih terus berlanjut.
Kini, karier I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) terancam tamat.
Penyebabnya, dia diduga terlibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Ulah Ari itu membuat Menteri BUMN Erick Thohir berang.
Tak tanggung-tanggung, Erick langsung mencopot Ari dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia.
“Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Padahal, pada era Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno, karier pria kelahiran 13 Oktober 1971 itu boleh dibilang moncer.
Sejak 2014, Ari sudah malang melintang di jajaran direksi perusahaan pelat merah. Pada Mei 2014, pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu didapuk menjadi Direktur Keuangan PT Pelindo III (Persero).
Tak lama setelah itu atau tepatnya pada Desember 2014, Ari dipindahtugaskan untuk menjadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Dua tahun menduduki posisi itu, Ari kembali dipindahkan menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) pada 2016.
Namun, setahun berselang, Ari diangkat menjadi Direktur Utama PT Pelindo III.
Akhirnya, puncak karier Ari di BUMN terjadi pada September 2018.
Kala itu Rini Soemarno menunjuk Ari menjadi Dirut Garuda Indonesia. Rini berharap Ari bisa memperbaiki kinerja keuangan maskapai pelat merah itu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar