Nadiem Makarim Berencana Hapus Ujian Nasional pada 2021, Buya Syafii Maarif Beri Peringatan untuk Pemerintah agar Berhati-hati: Jangan Tergesa-gesa

Veronica S - Jumat, 13 Desember 2019 | 20:30
 
Buya Syafii Maarif
Tribunnews
Tribunnews

Buya Syafii Maarif

"Yang dihapus itu adalah format seperti yang sekarang. Yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum," papar dia.

"Diganti, tapi dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," sambung Nadiem.

Mengenai asesmen kompetensi minimum dan survei karakter itu, Nadiem telah menjelaskannya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.

Baca Juga: Tertidur Pulas di Pangkuan Suami saat Naik KA Prameks, Inilah Kisah Mengharukan Pasangan Kakek Nenek yang Tetap Mesra di Usia 57 Tahun Pernikahan: Jika Simbok Sakit Bapak Menangis

Terdapat tiga alasan UN perlu diganti dengan kedua pola penilaian tersebut.

UN dinilai terlalu fokus pada kemampuan menghafal dan membebani siswa, orang tua, serta guru.

Selain itu, UN juga dinilai tidak menyentuh kemampuan pengembangan kognitif dan karakter siswa.

"Untuk menilai aspek kognitif pun belum mantap. Karena bukan kognitif yang dites, tapi aspek memori. Memori dan kognitif adalah dua hal yang berbeda," kata Nadiem di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Baca Juga: Vidi Aldiano Umumkan Idap Kanker Ginjal, Pesan Terakhirnya Sebelum Operasi Bikin Banyak Artis Shock: I Love You Guys!

"Bahkan tidak menyentuh karakter, values dari anak tersebut yang saya bilang, bahkan sama penting atau lebih penting dari kemampuan kognitif," lanjut dia. (*)

Source : Tribunnews.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest