"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Teddy.
Teddy menambahkan, ia telah memberikan surat kuasa kepada pihak kepolisian untuk mengambil hasil riwayat pemeriksaan medis Lina dari rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dokter Guntur Septapati, mengatakan bahwa pada 4 Januari lalu, Lina Jubaedah saat tiba di IGD dalam kondisi meninggal dunia.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 4-an pagi. 04.15 WIB dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan secara medis dan lain-lain, 4.15 sudah meninggal dunia," ujar Guntur di ruang IGD RS Al Islam, Bandung, Selasa (7/1/2020).
Menurut dia, saat itu pihaknya tak bisa menentukan diagnosa secara pasti karena Lina sudah meninggal dunia.
"Kemungkinan bisa macam-macam. Data di kami riwayat ada hipertensi (tekanan darah tinggi)," ucapnya. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar