Usai pemberitaan tersebut, seluruh pihak keluarga Sapri sudah melarangnya untuk mengenakan atribut ojol.
"Ya sebenarnya terganggu juga sama postingan begitu karena infonya salah. Makanya sekarang bapak sudah enggak pakai atribut ojol lagi," tandasnya.
Terlepas dari kejadian tersebut, bisnis ojek online kini memang telah berkembang pesat.
Dikutip dari Kompas.com (8/1), setelah Gojek dan layanan ride-hailing lokal, Dego Ride, Grab turut meramaikan peta persaingan layanan ojek online di Malaysia.
Layanan GrabBike resmi mengaspal di Negeri Jiran pada 3 Januari 2020, tepatnya di kawasan Klang Valley, Malaysia.
Sama halnya dengan Gojek dan Dego Ride, operasional ini masih bersifat uji coba dan hanya berlaku selama enam bulan.
Selama ini, pemerintah Malaysia cukup ketat untuk memberikan perizinan pada transportasi online motor atau ojek untuk berkeliaran di sana.
Salah satu alasannya adalah tingkat kecelakaan kendaraan roda dua yang dianggap lebih tinggi.
Agar bisa beroperasi, Grab pun berjanji akan memberikan pelayanan yang maksimal dan standar keamanan yang memadai.
Termasuk memberikan pelatihan keselamatan dan mengemudi dengan baik dan benar.
Selain itu, dirangkum KompasTekno dari Tech in Asia, Rabu (8/1/2020), Goh juga mengatakan baik pengemudi dan penumpang Grab, akan dijamin dengan asuransi pribadi.
Kendati sudah mulai beroperasi, penggunaan GrabBike di Malaysia tidak seperti di Indonesia. Di Klang Valley, GrabBike hanya boleh menerima pesanan dengan jarak tempuh maksimal 10 kilometer.
Transaksi tunai juga dibatasi dari jam 21.00 - 02.00 saja, dengan alasan memastikan keselamatan.
Grab juga akan membawa sejumlah fitur, seperti verifikasi menggunakan swafoto, pusat keamanan, dan seperangkat keselamatan pengemudi. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar