Tetapi tim itu tak berani mengangkat korban. Mereka sangat hati-hati karena siapa tahu itu hasil tindak kriminal.
Warga hanya menjaga tempat keberadaan korban, sembari menunggu polisi datang.
"Cuma ditungguin, gak berani ngangkat. Polisi datang setengah jam kemudian,"katanya
Nijo pun heran, korban ditemukan di tempat itu. Padahal lahan sudah lebih dari sepuluh kali dijamah tim saat pencarian mulai hari pertama.
Bahkan, ada anggota tim yang mengaku sempat duduk rehat di sisi tempat korban ditemukan semasa pencarian.
Jika saja tidak ada petunjuk dari bau busuk, bisa jadi jasad korban belum ditemukan.
Setengah jam kemudian, polisi datang untuk mengevakuasi korban.
Nijo pun mengaku sempat mengirim gambar penemuan korban ke KR yang pergi dari rumah usai kejadian.
Tetapi saat itu ia tak memasang curiga. Ia justru meminta KR pulang untuk menepis kecurigaan warga.
Sebab penemuan itu berada di kebun keluarganya. Dia pula yang diketahui terakhir sempat bertemu korban.
KR akhirnya pulang, beberapa jam sebelum jenazah datang dari RSUD Margono Purwokerto.
Ia pun ikut mendekat bersama warga lain, saat jenazah tiba di rumah duka.
"Dia takutnya dituduh karena korban ditemukan di kebunnya. Saya juga gak curiga saat itu, "katanya. (*)
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar