3. Ilmuwan teliti obat untuk kurangi komplikasi virus corona
Peneliti Kanada pada Senin (23/3/2020) dilaporkan meluncurkan studi terkait penggunaan obat anti-inflamasi untuk mengurangi risiko komplikasi paru-paru dan kematian terkait Covid-19.
Beberapa pasien SARS-Cov-2 disebut mengalami komplikasi parah karena lonjakan sel imun di paru-paru, dikenal juga sebagai "badai sitokin".
Dalam badai sitokin, sistem kekebalan bereaksi berlebihan dan merusak jaringan paru-paru. Menyebabkan kegagalan organ dan gangguan pernapasan akut.
Tim peneliti tersebut dipimpin oleh Jean-Clude Tardif, direktur pusat penelitian Institut Montreal Heart dan guru besar kedokteran di Universitas Montreal.
Diwartakan AFP, mereka mencoba meneliti colchicine dengan harapan, obat itu bakal memoderasi sel kekebalan yang berlebihan pada pasien SARS-Cov-2.
Obat ini disebut untuk mengobati encok dan perikarditis (radang selaput jantung). Jika terbukti berhasil, maka ini menjadi kabar baik dalam perjuangan mengalahkan Covid-19.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar