Frustrasi karena lambat
Banyak yang mempertanyakan lambatnya Kejaksaan menangani kasus ini.
Pihak keluarga Fatima menyesalkan bahwa mereka harus menunggu 24 jam sebelum pencarian dilakukan.
Menurut keluarga, saat-saat menunggu itu lah saat yang sangat kritis.
"Jika mereka menerima laporan kami dan mendukung lebih awal, anakku mungkin masih hidup," kata ibunda Fatima, Magdalena Anton.
"Mereka tak menerima laporan di hari yang sama dengan hilangnya anak, dan kami harus menunggu hari berikutnya," katanya kepada media setempat.
Pejabat walikota Kota Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengatakan provost akan melakukan proses penyelidikan internal terhadap kejaksaan sehubungan kasus ini.
"Harus ada penyelidikan dan membuat segalanya jelas apa yang terjadi di awal kasus ini, serta membuat perubahan apabila diperlukan," katanya.
"Ia mungkin saja ditemukan hidup".
Menurut protokol di sekolah, sebenarnya jika seorang anak tak dijemput oleh keluarga yang diberi kewenangan, maka seharusnya anak itu diserahkan kepada pelayanan umum agar dijaga.
Keluarga Fatima berkeras bahwa peristiwa ini bisa dicegah.
(*)
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar