"Dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya yang selalu ia banggakan, sebagai ahli wirid dan senang pengajian," imbuhnya.
Bahkan Didi sempat mengungkapkan kepada Blontank, jika tanpa doa dari istri pertamanya, Didi tak bisa sekuat sekarang.
"'Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas.
Alhamdulillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah' kata Mas Didi dalam berbagai kesempatan kepada saya," tulis Blontank.
Diberitakan Wiken sebelumnya, sosok istri pertama Didi ini sangat berarti bagi hidupnya. Pasalnya, Saputri rela menemani Didi sejak masih menjadi seorang pengamen di Jakarta.
Saputri bahkan sempat membiayai hidup Didi saat keduanya merantau ke Jakarta.
Padahal saat itu, Saputri hanya seorang buruh yang mencoba bertahan hidup di Jakarta. (*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar